Catatan Drs. Husnu Mufid, Alumni FKIP Sejarah Unej dan Pemred menaramadinah.com.
Suksesnya acara MUNAS VI KAUJE di Univerditas Jember tidak lepas dari alumni yang memiliki semangat yang luar biasa. Khususnya alumni yang berada diluar kampus Unej.
Tapi alumni yang menjadi dosen di Universitas Jember masih sedikit yang peduli terhadap keberadaan organisasi KAUJE.
Hal ini bisa dilihat dari keterlibatan dalam acara MUNAS VI KAUJE di Universitas Jember minggu lalu. Tampak tak begitu banyak yang hadir baik diacara Seminar Nasional yang dihadiri mententeri BUMN Erik Thohir.
Demikian juga saat acara MUNAS.VI KAUJE berlangsung. Hanya sedikit yang kelihatan. Demikian pula saat Tour De Unej tak banyak yang tampak hadir.
“Ya memang ini ini saja yang hadir. Padahal di FKIP UNEJ ada alumni yang mengajar cukup banyak. Sudah diundang lewat WA Group juga tidak datang, kita kita ini yang aktif,”ujar Dr. Slahar dosen FKIP UNEJ sekaligus pengurus KA FKIP UNEJ.
Memang ironis sekali. Alumni yang berasal.dari luar Jember datang melihat MUNAS VI KAUJE. Tapi alumni yang jadi dosen di Unej banyak yang tidak nongol diacara tersebut yang digelar 4 tahun sekali.
Ini menjadi pertanyaan besar. Apakah memang tidak peduli terhadap KAUJE atau memang tidak dihubungi oleh panitia. Bisa jadi catatan tersendiri.
Lebih mengejutkan lagi ada komunitas Cedo Bulli dibawah pimpinan Mbah Brindil ikut andil dalam kegiatan Munas VI Kauje. Meskipun tidak masuk dalam kepanitiaan. Tapi peran antar jemput peserta MUNAS VI KAUJE yang dari Jakarta dan kota lain dari Stasiun menuju Gedung Soetarjo Unej.
Cedo Bulli yang anggotanya dari berbagai fakultas ini patut dapat apresiasi. Karena kepeduliannya sangat besar di acara MUNAS. Sedangkan kepedulian Alumni yang mengajar di Universitas Jemberasih minim sekali atau sangat sedikit.
Semoga saja cara cara rekrutmen dosen dirubah. Yang memiliki kepedulian besar terhadap KAUJE layak diterima jadi dosen di Unej.