Giat Gerakan Literasi Sekolah SMPN 3 Sindang Tampilkan Story Telling Cinta Pelestarian Hutan

 

Indramayu. 28/8/2024Giat Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMPN 3 Sindang Indramayu hari ini 28/8/2024 menampilkan story telling bertema ” Cinta Pelestarian Hutan ” tujuannya untuk memupuk siswa cinta pada pelestarian hutan dan habitatnya yang kini makin punah dan perlu pelestarian.

Story telling merupakan media informasi dan komunikasi yang digemari anak-anak dan para siswa. Hal ini dapat melatih kemampuan mereka dalam memusatkan perhatian untuk beberapa saat terhadap objek tertentu. Ketika seorang anak sedang asyik mendengarkan dongeng, biasanya mereka sangat menjiwai dan larut dalam cerita serta tidak ingin diganggu.

Daanish Zahra salah satu siswa yang tampil performance di hadapan siswa dengan menggunakan Bahasa Inggris yang sangat fasih dengan English Britishnya mengatakan seusai performance, mengatakan bahwa
Story telling itu terdiri dari kata, yaitu story yang memiliki arti cerita atau kisah dan telling yang berarti penceritaan. Jadi, story telling adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk menyampaikan sebuah cerita.

Story telling disampaikan oleh orang yang disebut Storyteller. Storyteller adalah seseorang yang menceritakan sebuah cerita di depan seseorang, atau dalam bahasa Indonesia sering kita sebut sebagai ‘pencerita’ atau ‘pendongeng’. Menjadi seorang storyteller handal tampaknya sangat menantang. Tapi sebenarnya siapa pun bisa menjadi seorang storyteller handal.

Pembimbing story telling yang juga guru Bahasa Inggris Miss Kurnianingsih, S. Pd. Saat dimintai komentar nya dalam acara Story telling GLS mengatakan,
” Untuk menjadi seorang story teller perlu memperhatikan hal-hal berikut agar menarik dan komunikatif. ”

” Hal ini melibatkan penggunaan elemen naratif seperti karakter, plot, dan emosi untuk membuat cerita yang dapat memikat perhatian dan meresapi ingatan.
1.Hindari Cara Bercerita yang Datar.
2.Sisipkan Judul yang jelas di awal cerita.
3.Cerita yang singkat dan padat.
4.Bangun dan Bentuk Empati pendengar
5.Pilih Ekspresi yang pas.
7.Berikan kesimpulan yang Kuat di Akhir cerita.
8.Gunakan peraga visual yang tepat dan musik atau efek suara yang mendukung cerita.” Pungkas Kurnianingsih.

Sujaya,