Kediri-Menaramadinah.com Minggu Wage, 25 Agustus 2024 Menjadi seorang Pendamping Sosial PKH, salah satu tugas utama nya adalah mendampingi masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) secara umum agar mereka mempunyai pandangan baru yang peduli dengan masalah Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi keluarga, Perlindungan Anak dan Kesejahteraan Sosial. Selain itu juga masalah anak yang mengalami stunting yang menjadi masalah kesehatan secara nasional. Tugas-tugas mendampingi masyarakat itu menuntut seorang Pendamping Sosial PKH mempunyai ‘kepekaan rasa’ sehingga bisa: adaptif, inovatif dan kreatif dalam menyikapi kondisi masyarakat binaan nya.
Ahmad Fadil SDM PKH dari Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, yang memiliki berbagai kelebihan antara lain, sebagai ‘pesilat, kader Lesbumi(Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia), Pengurus MWC (Majelis Wakil Cabang) NU sudah barang tentu memiliki berbagai ‘kiat dan jurus’ yang jitu dalam membina dan mendampingi KPM PKH.
Nah salah satu bukti ‘ke-pendekar-an’ Gus Fadil, ikut mengisi pentas Agustus-an 2024 di Lapangan Desa Jerukgulung bersama dengan Paguyuban Pencak Silat Cinta Damai, tampil solo Kembangkan ‘Jombangan’, masyarakat yang memadati lapangan sore ini bisa terhibur dan memberikan sambutan yang meriah.
Usai tampil kepada Menaramadinah.com Gus Fadil menceritakan beberapa hal antara lain: bagaimana bisa menampilkan kesenian Pencak Silat tersebut untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 79 tahun 2024 ini penjelasan nya.
“Hasil musyawarah desa dan panitia, bahwasannya seluruh potensi kesenian dan budaya asli desa Jerukgulung alangkah lebih baik di ekspos ke publik. Dengan tujuan aktualisasi nilai-nilai budaya leluhur atau nenek moyang desa Jerukgulung. Dari dasar pertimbangan tersebut, maka Seni Pencak Silat cinta Damai Jerukgulung diundang dan diberi kesempatan untuk meng-eksplor budaya asli sekaligus iru-uri budaya leluhur” ungkap Gus Fadil dengan gaya bicaranya yang simpatik, full senyum.
Selain itu dia, juga menjelaskan bagaimana cara nya bisa menggerakkan masyarakat peduli dan semangat untuk menampilkan Pencak Silat ini bahwa pada permulaan dari mengurus induk perpanjangan masa berlaku induk, pengurus paguyuban hari ini setelah menerima masukan dari berbagai pihak memutuskan untuk musyawarah dengan menghadirkan para tokoh masyarakat, senior-senior pencak Jerukgulung, pengurus dan seluruh anggota Pencak Silat Cinta Damai. Setelah menata seluruh pengurus dan bidang-bidangnya, membahas bahwa pencak silat cinta damai diminta tampil pada puncak acara peringatan HUT RI ke 79. Seluruh teknis dibahas bersama termasuk pembinaan dan peningkatan mutu para pesilat yang kurang lebih 40 personil dengan satu komando, sepakat untuk latihan persiapan tampil dalam gebyar puncak peringatan HUT RI ke 79. Alhamdulillah seluruh dukungan baik moral dan spiritual bagaimana mensukseskan kegiatan tersebut. Alhasil aman terkendali dan berjalan lancar dan sukses tanpa ada kejadian yang mengganggu kegiatan. Masyarakat Jerukgulung yang mayoritas muslim, maka selain sebagai kesenian yang membudaya besar harapan sebagai media dakwah sebagai pagar betis ulama dan masyarakat keseluruhan. Penca silat tidak sekedar sebagai ajang gagah gagahan dan menyombongkan diri, tetapi bagaimana mencerminkan Akhlaqul Karimah sebagai warga bangsa.
Pada akhir wawancara Gus Fadil berkata: “Harapan saya, masyarakat tetap kompak dan dukungan penuh terhadap keberadaan pencak silat cinta damai. Semoga kedepan lebih baik dan menjadi pencak profesional yang menjadi aset desa, lebih dari itu menjadi aset bangsa”.
Mari kita sadari bahwa Pencak Silat sebagai warisan budaya leluhur Nusantara, kita lestarikan, kita jaga dan kita rawat dengan cara mengajarkan kepada anak-anak generasi penerus bangsa Indonesia, Pencak Silat lestari di bumi ibu Pertiwi Nusantara.
Nur Habib, mengabarkan.