Kediri-Menaramadinah.com Kamis Pahing, 8 Agustus 2024. Menuntut ilmu adalah salah satu kewajiban seumur hidup, belajar ‘tidak pandang usia’.
Inilah contoh: Djuwari dari Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, sudah tidak muda lagi bahkan memiliki beberapa cucu, namun semangat belajar nya masih tinggi.
Djuwari bersama-sama dengan anak-anak dan menantu nya yaitu: Pargiono, Prastiyo, dan Wahyu Aprianto. Mereka belajar di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) A.Yani, Desa Mlancu Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, mulai dari Program Paket A (Setara SD), Paket B (Setara SMP) dan sampai Paket C (Setara SMA).
Disela-sela pekerjaan nya sebagai Juru Parkir di kawasan Pasar Kandangan, tepat nya pada pintu utama sebelah selatan, Djuwari dan anaknya Pargiono mengatakan: “Kesan yang kami alami dan keluarga sangat senang bisa mendapatkan ilmu lagi dalam di usia sudah tuwa”.
Senyum dan bahagia mereka dapat dirasakan sekali, ‘Mbah Djuwari’ dan anak-anaknya adalah contoh dan teladan yang nyata ada di lingkungan terdekat kita, semangat belajar, usaha yang ditekuni, jiwa penolong dan aktif dalam kegiatan dilingkungan sebagai ‘Pelaku dan Penggiat Seni Jaranan’ patut di contoh anak muda atau generasi penerus bangsa.
Terus semangat belajar dan berusaha serta yang istimewa BERKESENIAN, Lestarikan Jaranan sebagai budaya leluhur Nusantara.
Selain itu ada satu hal lagi yang perlu dan patut dicontoh dan diteladani adalah dari Pargiono, dia adalah KPM PKH, namun dengan segala kerendahan hatinya dan kesungguhan dalam berusaha menyatakan: GSM (Gradasi Sejahtera Mandiri) keluar secara sukarela dari Kepesertaan PKH (Program Keluarga Harapan), dia memberikan kesempatan kepada warga masyarakat yang lain agar bisa mendapatkan program PKH tersebut.
“Alhamdulillah, sekarang anak saya sudah tamat dan lulus SMA” kata Pargiono dengan senyuman nya yang mengesankan.
Mbah Djuwari dan anak-anak nya, menurut Tiono, Direktur PKBM A.Yani Mlancu, tidak hanya berhenti belajar pada Program Paket A (SD) namun juga melanjutkan sampai di Program Paket B (SMP) dan Program Paket C (SMA), mereka adalah Djuwari, Pargiono. Prastiyo, dan Wahyu Aprianto.
Hal ini selaras dengan semboyan PKBM A. Yani Mlancu: MELAYANI YANG TAK TERLAYANI DAN MENJANGKAU YANG TAK TERJANGKAU.
Mbah Djuwari dan anak-anak nya, lulus pada Program Paket A pada tahun 2017.
Pargiono yang mendampingi ayahnya, Mbah Djuwari pada akhir wawancara menyampaikan kesan nya setelah tamat adalah; “Kami dapat ijazah, sangat bermanfaat dan senang” ungkapnya.
Untuk itu dia berpesan kepada masyarakat yang dulu belum tamat sekolah dan belum punya ijazah segera mengikuti Progam Kejar Paket, di PKBM A.Yani Mlancu. Tidak ada kata ‘Terlambat’ selama masih ada waktu dan kesempatan peluang itu masih ada.
“Saya dan keluarga berterima kasih kepada PKBM A. Yani Mlancu yang telah memberikan ilmu dan bisa mempunyai ijazah”, pungkas Pargiono.
Nur Habib, mengabarkan.