Jakarta -menaranadinah.vom- Aliansi Santri Gus Dur melakukan aksi demo di depan kantor PBNU, Jakarta Pusat pada Sabtu, 3 Juli 2024 tadi siang pukul 14.00 wib
Massa aksi tiba di PBNU . Terlihat massa membawa sejumlah poster dan spanduk. Kemudian saling ditong dengan.polisi dan bersamaan.
Spanduk dan Poster-poster itu bertuliskan “Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur karena Jadi Agen Pemerintah Dinasti”, hingga “Jangan Kotori Keikhlasan Pendiri NU”.
Koordinator aksi, Muhammad Sholihin, menilai Ketua Umum PBNU Gus Yahya harus mundur karena telah melakukan politik praktis. Hal tersebut melanggar keputusan Muktamar PBNU sebelumnya.
“Kami hadir di Muktamar Lampung, kami tahu gagasan Gus Yahya. Faktanya, justru inkonsistensi dan terjebak politik praktis. Artinya, Gus Yahya dan Gus Ipul melanggar politik praktis,” kata
Menurutnya, Gus Yahya telah mengambil keputusan-keputusan politik yang memecah umat. Ia meminta Gus Yahya beserta Gus Ipul, yang merupakan Sekjen PBNU, mengundurkan diri dari kepengurusan.
“Tuntutannya, ketika melanggar muktamar, siapa pun ketua umum yang mengawal-menakhodai ini harus mundur,” ucapnya.
“Jangan justru membangun manuver-manuver politik yang memecah belah umat dan rakyat,” sambungnya..
Kemuduan Sholihin melalui pengeras suara meminta tolong kepada polisi untuk sedikit memundurkan barier agar massa aksi dapat melihat gedung PBNU.
Polisi pun akhirnya sedikit memundurkan barier. Massa aksi kemudian kompak mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian.
Sholihin memimpin massa aksi untuk hormat kepada bendera Merah Putih yang terpasang di gedung PBNU. Mereka lalu bersujud yang dilanjutkan dengan doa.
Pada pukul 15.00 WIB, massa aksi membubarkan diri tepat setelah selesai berdoa. Sebelum bubar, massa aksi menyalami para polisi dan kembali mengucapkan terima kasih.
Banyak warga Jakarta yang berkomentar. Bari kali ini warga NU demo PBNU hingga minta mundur Ketua Tanfixiah dan Sekjen. Ini akibat ucapan tidak sesuai dengan tindakan. Katanya tidak berpolitik. Tapi berpolitik. Dimaklumi Ketua dan Sekjen alni HMI. Jadinya agak beda pemikiran NU dan.HMI.
Dilain tempat yaitu di Cianjur Dalam hal ini, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cianjur, KH Deden Usman Ridwan menegaskan bahwa hal ini tidak ada kaitannya dengan Pengurus PCNU Cianjur dan ini klaim sepihak.
“Saya atas nama PCNU Kab Cianjur menolak aksi tersebut apalagi di surat tercantum start di depan gedung PCNU Cianjur yang notabene NU adalah zona netral, seolah-seolah PCNU Cianjur terlibat,” tegasnya.
Pihaknya meminta kepada oknum korlap Cianjur untuk tidak mengatasnamakan NU apapun itu bentuknya. Kalau mau silahkan startnya di depan kantor partai saja.
“Kami keluarga besar PCNU Kabupaten Cianjur solid mendukung PBNU dan satu komando dalam melaksanakan kebijakan organisasi,” tandasnya.
(MM)