
KRAT. FAQIH WIRAHADININGRAT.
Berikut ini cacat logika tersebut dengan dilengkapi contohnya :
16. SLIPPERY SLOPE. Adalah kesalahan tentang hukum sebab-akibat. Contohnya, “Apabila engkau berani meragukan nasab Ba’alwi maka itu sama halnya berani meragukan nasab seluruh keturunan Nabi SAW.” Atau contoh lainnya, “Kalau kalian tidak percaya akan kemuliaan Tarim maka kalian tidak mempercayai kemuliaan Yaman seperti yang disabdakan Nabi.” Padahal kenyataannya Hadramaut (dan Tarim) adalah bukan bagian dari Yaman di zaman Nabi. Sebagaimana kata-kata RUM dalam Al Quran adalah Romawi Timur yang beribukota di Byzantium, bukan Romawi Barat (Roma) yang sudah runtuh seratus tahun sebelum Rasul SAW dilahirkan.
17. BANDWAGON. Sama dengan Appeal to Popularity yaitu hal yang sudah umum di suatu tempat dianggap sebagai suatu kebenaran dengan tujuan menggoyahkan semua argumen yang berlawanan. Padahal umum di suatu daerah belum tentu diterima sebagai hal yang umum di daerah lainnya. Contohnya, mari kita tanyakan keumuman Ba’alwi sebagai dzurriyah Nabi di negeri asalnya Yaman sana. (https://youtu.be/sHOHQ4AhEGM?si=IvKIIcAHOthulb-c)
18. THE FALLACY FALLACY. Yaitu penggiringan opini bahwa ketika suatu klaim dibantah dengan cara yang buruk maka argumen tersebut adalah salah. Misal ada seorang yang bahasanya tidak sopan mempertanyakan nasab Ba’alwi, seketika dicap bahwa dia telah tidak benar tindakan dan materi gugatannya. Kesimpulannya, penyesatan dengan diarahkan lebih melihat tampilan daripada isi atau substansi.
19. APPEAL TO EMOTION. Suatu penyesatan dengan memanipulasi emosi orang lain. Misalnya kini Kaum Ba’alwi telah melakukan playing victim, atau sok merasa menjadi korban. Bahwa dengan kekritisan ini merasa nasab mereka dibegal dan diadu-domba dengan ulama-ulama pribumi Nusantara. Padahal sesungguhnya merekalah yang selama ini berlaku arogan, rasis, membelokkan sejarah, melakukan belah-bambu, dan mengadu-domba bangsa ini.
20. AMBIGUITY. Penyesatan dengan pengkaburan argumen. Misalnya, “Kenapa kok sekarang banyak orang yang usil ngurusin nasab Habaib, apa mereka kurang kerjaan?” Padahal merekalah yang selama ini kurang kerjaan membelokkan nasab orang lain dan koar-koar di setiap mimbar bahwa nasab mereka paling mulia sementara yang lain lebih rendah derajatnya.
21. PERSONAL INCREDULITY. Menggiring agar orang lain tetap tidak tahu dan mengikuti si penyesat. “Sudahlah kalian jangan ikut-ikutan, karena ilmu nasab ini berat. Karena hanya orang yang alim dan bersih hatinya yang bisa memahaminya. Kalian juga harus mengerti tentang negeri Yaman dengan segala kondisinya selama ratusan tahun ini. Kalau kalian belum alim dan bersih hatinya, apalagi tidak pernah ke Yaman dan tahunya hanya dari internet, maka jangan coba-coba untuk ikut-ikutan ribut masalah ini, pasti kalian akan tersesat !” Padahal masalah nasab ini adalah hal yang sangat mudah pembuktiannya, apalagi di zaman yang mutakhir seperti sekarang. Dimana komunikasi dengan Naqobah Dunia atau bepergian antar negara dan mendapatkan data juga lebih mudah. Dan tak lupa ilmu genetika sudah demikian mutakhirnya dengan tes DNA.
22. TU QUOQUE. Adalah penyesatan dengan berbalas kritikan. Ketika dikritik keabsahan nasabnya, maka mereka membalas dengan kritikan juga yang jauh lebih pedas dan sarkastik. Teknik ini berguna untuk membangkitkan semangat dan ego dari manusia-manusia yang suka keributan dan pendek nalarnya. Dengan cara ini kebenaran substantifnya seketika teralihkan dan lenyap dari fokus kajiannya.
23. GENETIC. Yaitu penyesatan dengan menyerang latar-belakang dari penyampai argumen. Misal dengan direndahkan namanya, bentuk fisiknya, pendidikannya, asal daerahnya, keluarganya, dan hal lainnya yang tidak ada hubungannya dengan materi pokoknya.
24. SPECIAL PLEADING. Penyesatan dengan mengecualikan dirinya lewat serangkaian keistimewaan palsu. Misal, “Siapa saja boleh diragukan nasabnya kecuali nasab kami. Karena kami lah yang paling tertib dalam menjaga nasab, memelihara pernikahan dan mencatat silsilah keluarga kami.” Padahal sejatinya yang bernarasi seperti itu adalah dusta belaka. Dimana nasabnya itu hanyalah rakitan, pernikahannya pun demi kedok rasisnya, dan catatan keluarganya cuma klaim sepihak dan telah terbukti putus ratusan tahun lamanya !!!
Semoga bermanfaat dan membawa kewaspadaan bagi semua pihak. MERDEKA !!!
Rahayu Nusantaraku, Salam Sejahtera, Wassalamu’alaikum wr.wb,
(KRAT. FAQIH WIRAHADININGRAT, 1 Suro – 2024 Masehi)