Membuka Majlis Syekh Abdul Qadir Jaelani

CATATAN DAN RENUNGAN KETUA PDG GUS NOVA MAHENDRA AL MURSYID.

 

Alhamdulilah di sela sela memikirkan carut marut keadaan bangsa saya masih bisa membuka majelis manakib sultonu Auliya syekh Abdul Qadir Jailani. Dari majelis ini saya menyampaikan kepada warga Nahdiyin tentang polemik dan carut marut bangsa kita saat ini.

Jika dulu yahudi yang berorganisasi rekofeler atau kapak merah melalui tangan nya yang bernama FPI hti fuis dan lain sebagai nya mencoba merusak negara kita dg cara menggantikan dasar negara Pancasila dg khilafah tidak berhasil dan mereka di Bubarkan oleh negara, maka saat ini yang mereka serang saat ini adalah bangsanya ( Nahdlatul ulama) atau nu
perlu di pahami pendiri negara ini adalah NU melalui muktamar NU pertama kali para kiyai dan ulama kita telah merumuskan bahwa embrio negara ini adalah PBNU. Pancasila bineka tunggal Ika Nusantara dan undang undang dasar negara Republik Indonesia.

sejarah adanya polisi istimewa sebelum ada tentara adalah tentara santri. Sebelum tanggal 10 november poro sesepuh NU dan pendiri NU mengeluarkan resolusi jihat dan beliau lah yang memimpin perang pada 10 November melawan nika dan sekutu.
Dari dasar itu maka muncul pemeo jika ingin merusak atau menghancurkan negara Indonesia harus menghancurkan bangsanya yaitu NU.

Kita pasti tahu dan sadar betul bahwa warga NU akan takdim dan hormat kepada 2 tokoh
1. Poro kiyai dan ulama duriyah wali songo dan yang alim alamah
2. Poro Sayid dan Syarif.
Dua golongan tokoh ini lah yang memegang kunci warga Nahdiyin, Rekofeler tahu akan hal itu maka rekofeler mencoba memasuk kan lagi arab yang di impor dari Yaman dg baju habib dan solawat nya dg tujuan mendoktrin warga Nahdiyin yang keilmuan nya pas-pasan mung modal takdim saja. Mereka menjadikan warga Nahdiyin yang cinta buta untuk menjadi martir atau alat perang saudara. Jika hal itu terjadi maka ending nya kita sendiri yang akan rugi dan tanpa di sadari kita akan tergeser dari bangsa kita sendiri seperti palestin. Dan masih banyak lagi contoh nya.

Dari organisasi sasi dan majelis manakip ini lah Romo yai Abah Nuril, syekh Ahmad rouhi dan saya mencoba menyadarkan saudara saudara bahwa mati kita bergandeng tangan melanbitu semua dan mari masuk kan anak cucu kita ke pesantren salaf atau pesantren yang masih mempelajari kitab kuning dan ilmu alat agar anak kita tidak gampang di bodohi lagi. Jangan terpancing dan terlena dg sekolah it atau sekolah yang mewah karna di sana lah anak nak kita tidak di ajarkan sejarah bangsa dan jatidiri bangsa.

Salam kompak selalu

Saking cah angon