Menimbang Penggugat Manfaat dan Refleksi Manajemen Study Tour Sekolah

 

Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.
(Guru SMPN 3 Sindang Indramayu)

Saat ini gencar beredar tagar #Stopstudytour dan beredar opini netizen (yang mulia) di dunia medsos dan dunia maya yang menghujat oknum guru, program study tour hingga komite sekolah hingga munculnya tagar dan petisi untuk meniadakan program Study tour di Sekolah.

Hal itu sehubungan dengan telah terjadinya insiden kecelakaan bus wisata yang membawa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang. Akibat petaka musibah tersebut menelan korban jiwa karena faktor kesalahan teknis dan human error berupa bus rem blong. Akibat musibah tersebut seorang guru, 11 siswa dan seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia dan beberapa penumpang bus serta pengemudi luka-luka.

Secara faktual sebenarnya peristiwa tersebut merupakan sebuah musibah kecelakaan umum yang bisa terjadi kapan saja dan terjadi kepada siapa saja, hanya karena peristiwa musibah ini banyak makan korban maka menjadi viral dan menjadi trending topik pembicaraan publik beberapa minggu ini. Beberapa opini semua hampir mengarah pada upaya penghentian program study tour dan semacamnya, sehingga muncul tagar #Stopstudytour.

Mengukur Esensi Study Tour

Belajar tidak selamanya harus di dalam kelas, karena terkadang suasana belajar di luar kelas yang menyenangkan dapat mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan di luar kelas adalah studi Tour atau karyawisata.

Menurut KBBI, “Karyawisata” adalah kunjungan ke suatu objek dalam rangka memperdalam dan memperluas pengetahuan. Biasanya studi tour atau karyawisata ini dilakukan dengan cara berkunjung ke suatu tempat.

Studi tour tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dunia jurnalistik kepada peserta didik. Terbukti bahwa kegiatan studi tour tersebut dapat berdampak baik untuk pengembangan literasi sekolah.

Indonesia memiliki banyak daya tarik wisata yang memiliki nilai pembelajaran yang bisa menjadi rekomendasi. Kondisi tersebut dapat anda gunakan untuk memperoleh manfaat seperti yang disebutkan di atas. Study tour tidak hanya sebagai sebuah perjalanan saja, melainkan sebuah perjalanan untuk mempelajari sebuah hal baru untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Salah satu program kegiatan study tour yang bisa dipilih oleh sekolah adalah Week Without Walls Program. Week Without Walls adalah program wisata edukasi dalam bentuk study tour dengan durasi minimal selama 5 hari di mana siswa terlibat aktif dalam kesempatan pelayanan masyarakat, mengambil kegiatan pembelajaran di luar kelas dan membantu siswa merangkul potensi mereka untuk membuat perbedaan. Destinasi yang bisa menjadi pilihan untuk program study tour ini diantaranya adalah Malang, Bandung, Yogyakarta hingga Bali yang sarat dengan potensi wisata budaya, perkembangan iptek dan destinasi wisata edukasi.

Urgensi dan Manfaat Study Tour

Study tour atau karya wisata adalah aktivitas di luar ruangan kelas yang memiliki tujuan untuk belajar mengenai proses suatu hal secara langsung. Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh sekolah sekali dalam satu tahun. Selain menjadi sarana belajar para siswa, kegiatan ini menjadi sebuah kegiatan berekreasi.

Proses belajar dalam kegiatan ini berbeda karena para murid akan mengunjungi obyek secara langsung.

Proses belajar mengenai teori-teori di dalam kelas memiliki banyak perbedaan dibandingkan belajar tentang sebuah teori sambil melihat langsung obyek dari teori tersebut.

Hal itulah yang menyebabkan banyak instansi Pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Selain memiliki kesan menarik, tetapi juga anda akan mendapatkan berbagai manfaat dari kegiatan ini.

Urgensi dan Manfaat Studi Tour.

Studi Tour dapat dibedakan dalam terminologi untuk kegiatan wisata edukasi seperti ini. Untuk kegiatan wisata edukasi dengan durasi 1 hari atau full day tour, biasa disebut sebagai kegiatan field trip. Sedangkan untuk kegiatan wisata edukasi yang memakan waktu lebih dari satu hari (menginap), ini bisa disebut sebagai Study Tour.

Berikut di bawah ini adalah manfaat yang didapat dengan mengadakan kegiatan study tour.

1.Memberikan Pengalaman yang Tidak Ditemukan Di Kelas.

Tidak semua hal mengenai proses belajar dapat dihadirkan dalam sebuah kelas. Hal ini merupakan peran penting aktivitas tersebut karena dengan kegiatan ini dapat memecahkan masalah dengan bertemu langsung dengan obyek penelitiannya.

2.Memberikan Sumber Informasi Secara Langsung

Membaca buku saja tidak akan cukup untuk memahami sebuah permasalahan. Siswa pasti akan merasakan kebosanan dan tidak dapat meresap penjelasan yang ada dalam buku. Dengan aktivitas ini siswa dapat terjun langsung ke lapangan untuk melihat obyek-obyek pembelajaran dan pembelajaran akan mudah dimengerti.

3.Siswa akan mendapatkan informasi secara faktual, karena langsung bertemu dengan sumber pembelajaran.

4.Memiliki Pengalaman Menarik

Proses belajar seperti ini akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi para murid.

Selain mendapatkan ilmu, murid juga akan mendapatkan pengalaman baru yang dapat menjadi bekal pembelajaran ke jenjang selanjutnya.

6.Meningkatkan Minat Belajar

Dengan melakukan kunjungan-kunjungan ke suatu lokasi obyek tertentu yang memiliki nilai pembelajaran dapat membuka wawasan para murid yang bisa ditemukan secara langsung. Dengan itu minat belajar akan meningkat karena murid mendapatkan kesan belajar yang berbeda.

7.Meningkatkan Kesadaran Terhadap Lingkungan

Jika anda melakukan proses belajar di luar ruangan kelas maka akan bertatapan langsung terhadap alam sekitar. Murid akan melakukan pengamatan mengenai obyek yang ada dalam lingkungan agar lebih mengenal karakteristik dan hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

8.Menumbuhkan Minat dalam Bidang Masing-masing

Dengan adanya kegiatan study tour, murid akan mengenal lebih luas tentang dunia. Siswa akan lebih banyak mengenal bidang-bidang dalam Pekerjaan dan rutinitas masyarakat luas. Hal itu akan menumbuhkan dan mempertajam cita-cita yang diinginkan. Orang-orang baru yang ada di sekitar lingkungan akan membuka wawasan baru untuk menambah pengetahuannya.

Kebijakan dan Refleksi Manajemen Study Tour

Beberapa pemegang kebijakan seperti Pemerintah, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun ikut terkena imbasnya untuk memperketat hingga menyetop perijinan program studi tour sekolah. Sehingga semua bersuara menanggapi persoalan tersebut.

Dalam detik.com (14/5/2024) Pj Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa kegiatan study Tour satuan pendidikan untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jawa Barat melalui kunjungan ke pusat perkembangan iptek, pusat kebudayaan dan destinasi wisata edukasi lokal yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Jawa Barat.

Namun tidak demikian dengan Herrie salah satu Pengelola Objek Wisata di Jawa barat,
dia mengatakan bahwa tidak setuju dengan pembatasan tersebut.
Semestinya Pemerintah lebih menegaskan regulasi terkait penggunaan transportasi, bukan membatasi program kegiatan study Tour. Seperti menindak transportasi tak berijin, mensertifikasi driver, dan mengaudit perusahaan transportasi dan travel agar menggunakan bus yang layak.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga merespons kecelakaan maut itu dengan berkoordinasi untuk memperketat aturan transportasi yang digunakan saat Study Tour. Ia menekankan bahwa bukan Study Tournya yang harus diperketat tetapi kelayakan kendaraan dan juga sumber daya manusia nya. Ia mengatakan bahwa kita terus berkoordinasi yang menjadi permasalahan inti dengan kecelakaan bus yang beberapa kali terjadi. Ini bukan study Tournya tapi fasilitas transportasi dan kepastian bahwa fasilitas tersebut memiliki kehandalan dan SDM yang mengemudikannya memiliki kesigapan dan kondisi prima.

Kemudian ia juga mengimbau kepada instansi yang akan mengadakan Study tour untuk selalu mengecek kepastian kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi yang sesuai dengan aturan Pemerintah. Jadi ekosistem yang harus diperbaiki dan kita harus mensosialisasikan ke sekolah atau organisasi apapun itu karena Study Tour ataupun sekolah juga harus memastikan setiap pesanan kendaraan yang berkaitan dengan transportasi menuju destinasi wisata itu harus dalam. Kondisi yang sudah aman. Untuk bisa melakukan pengecekan kendaraan yang digunakan layak digunakan dan masyarakat bisa mengeceknya di aplikasi yang telah disediakan oleh pemerintah melalui aplikasi SPIONAM dari Kementrian Perhubungan, jika bus itu tidak terdaftar maka merupakan red flag.

Kecelakaan maut yang menelan korban jiwa tersebut dalam penyelidikan awal bus tidak berizin, KIR mati, dan ada sistem pengereman yang tidak berjalan.

Jadi menurut hemat penulis ketika pohon ada benalu misalnya atau apapun yang merugikan atau membahayakan bukan berarti pohon yang harus ditebang tapi benalunya yang diurus atau dimusnahkan karena merugikan dan membahayakan. Jadi sebagai seorang insan profesional, tidaklah elok bila menggagas opini tanpa argumentasi dan pemikiran yang jelas dan terkesan emosional hanya karena sebuah kasus. Karena dari ribuan yang telah terlaksana dalam proses studi tour/karya wisata /studi banding/benchmarking atau sejenisnya. Kasus kecelakaan terjadi hanya beberapa kasus yang membahayakan dan memakan korban jiwa. Menurut saya itu murni faktor kesalahan/kelalaian personel, mesin dan teknis. Sehingga Pemerintah, Pemda, Dinas, sekolah, komite perlu memprioritaskan proteksi, keamanan dan kesehatan terhadap kelayakan kendaraan, kesehatan pengemudi dan tata laksana pemandu wisata, pendamping siswa, tata tertib peserta dan aturan yang ketat.