Menerima Nasab Habib Ba’alawi Yaman Sebagai Keturunan Rasulullah Akan Berimplikasi Tidak Benarnya Ajaran Islam Secara Ilmiah

 

Oleh = R.Tb. M. Nurfadhil Satya Tirtayasa

Di masa perkembangan zaman yang makin canggih, teknologi untuk meneliti DNA / Genetik juga makin berkembang. Para peneliti Genetik telah memetakan kode genetik haplotype pada beberapa suku bangsa dan jalur keturunan.

Untuk yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Ibrahim, sudah ada penelitian terhadap jalur turunan Yahudi yang mengklaim turunan garis laki kepada Nabi Ibrahim, yakni dari jalur Yahudi Cohen Shepardic yang umumnya berhaplo E dan Yahudi Cohen Askhenazi yang umumnya berhaplo J.

Untuk meneliti mana yang lebih mendekati kebenaran sebagai keturunan garis laki Nabi Ibrahim yang asli, maka pakar genetik mulai berhipotesa dengan membandingkannya dengan genetik alawiyyin bani quraish bangsa Arab turunan Nabi Ismail yang diriwayatkan juga sesama keturunan dari Nabi Ibrahim, untuk meneliti tentang figur Nabi Ibrahim sebagai tokoh mitologis legenda atau sebagai tokoh faktual historis leluhur bangsa Arab Quraisy & Yahudi Cohen.

Dalam video tahun 2014, yang dikeluarkan asosiasi peneliti genetik dari Jerman, Makmad e.v, mengeluarkan hipotesa =

Kalau hasil genetik alawiyyin berhaplo selain E & J maka = Nabi Ibrahim bukan leluhur bersama Nabi Ishak leluhur umat Yahudi & Nabi Ismail leluhur Suku Quraish di agama Islam, & Nabi Ibrahim sekedar tokoh legenda yang belum bisa dibuktikan secara faktual ilmiah.

Kalau hasil genetik Alawiyyin umumnya berhaplo E, maka Yahudi Cohen Askenazi umumnya tidak shoheh sebagai turunan bergaris laki kepada nabi Ibrahim, malahan Yahudi Cohen Sephardic yang umumnya turunan bergaris laki kepada Nabi Ibrahim, dan Nabi Ibrahim adalah tokoh Faktual historis.

Kalau hasil genetik Alawiyyin umumnya berhaplo J, maka Yahudi Cohen Shepardic umumnya tidak shoheh sebagai turunan bergaris laki ke nabi Ibrahim, malahan Yahudi Cohen Askhenazi yang umumnya shoheh sebagai turunan bergaris laki kepada Nabi Ibrahim, dan Nabi Ibrahim adalah tokoh Faktual historis.

Nah beberapa tahun kemudian familytreedna sudah mempublished para alawiyyin internasional banyak terbukti berhaplo J.

ISOGG Asosiasi Pakar Genetik Internasional juga sudah mempublished hasil haplo nabi saw juga dengan haplo J

Artinya Nabi Ibrahim terbukti leluhur bersama garis laki alawiyyin internasional & Yahudi Cohen Askhenazi, & Nabi Ibrahim tokoh faktual historis.

Bagaimana dengan hasil genetik para Habib Ba’alwy muasal Yaman yang berhaplo G ?

*Haplo G ini menandakan keturunan garis lakinya Habib Ba’alwy keturunan Kaukasus, tapi dari hasil jewishdna.net membuktikan Ba’alwy garis perempuannya juga mengandung gen Yahudi.*

*Kalau Habib Ba’alwy Haplo G dipaksakan dipandang asli garis laki ke Imam Ali & sebagai turunan Nabi Muhammad saw .. maka implikasi logisnya* =

1.Al Quran salah dalam mengisahkan 1 leluhurnya Yahudi Nabi Ishak & leluhur Bangsa Arab Quraish, Nabi Ismail sebagai sesama turunan Nabi Ibrahim as.

2.Nabi Ibrahim sebagai tokoh legenda atau mitos saja

3.Ajaran agama Samawi baik Yahudi, Kristen & Islam tidak terbukti benar secara ilmiah.

*Maka secara kaidah ilmiah lebih aman menolak Kabib Ba’alwy sebagai zuriat nabi saw, daripada bertolak belakang secara ilmiah, malah berimplikasi terdapat pandangan tidak ilmiahnya ajaran Islam*.

Padahal sudah banyak bukti ilmiah yang terbukti sesuai dengan Ajaran Islam, baik teori penciptaan alam semesta dari 1 sumber muasal / big bang, perluasan alam semesta, bumi tidak datar, matahari bersinar bulan bercahaya, proses perkembangan janin dalam rahim dan lain sebagainya.

Mari kita gunakan akal sehat, salam waras..