Jember, menara madinah.com 29 Agustus 2019
Mulai bulan September 2019, diperkirakan kawasan Jember dan sekitarnya mulai memasuki musim kemarau. Begitu pula dengan daerah lain di Indonesia. Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah ada 55 kabupaten/kota di Indonesia yang menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan, termasuk 25 kabupaten/kota diantaranya di Jawa Timur. Jika tidak diantisipasi, maka bencana kekeringan menimbulkan dampak yang cukup parah bagi masyarakat sekitar. Menghadapi kondisi ini Korps Relawan Kampus (Korrek) Universitas Jember menjalin kerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan air bersih di daerah Tapal Kuda (29/8).
Distribusi air bersih kali ini melibatkan tujuh truk tangki berkapasitas lima ribu liter ke lima kabupaten yakni, Jember, Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi dan Situbondo. “Hari ini Korrek Universitas Jember menyalurkan tiga truk tangki air bersih, dua truk tangki ke Bondowoso dan satu ke Lumajang. Sementara empat truk merupakan sumbangan dari dermawan yang disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap. Rencananya setelah distribusi air bersih hari ini, Korrek Universitas Jember juga akan menyalurkan tujuh truk tangki air bersih ke beberapa daerah di Tapal Kuda,” ujar Djoko Purnomo, koordinator Korrek Universitas Jember yang hari itu membawa sepuluh anggota Korrek Universitas Jember.
Penjelasan juga disampaikan Warang Agung, Kepala Cabang ACT Jember. Menurutnya masih banyak daerah di Tapal Kuda yang sudah mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih. Misalnya Botolinggo di Kabupaten Bondowoso, Wongsorejo dan Songgon di Kabupaten Banyuwangi, Ranuyoso di Kabupaten Lumajang dan Arjasa di Kabupaten Situbondo. “Dari pengalaman kami jika bencana yang terjadi banjir, gempa, atau yang lain maka banyak dermawan yang menyumbang. Tetapi jika bencana yang terjadi adalah bencana kekeringan, maka masih sedikit yang menyumbang. Harapannya dengan acara hari ini maka akan muncul kepedulian masyarakat untuk mau menyumbang bagi bencana kekeringan,” ungkap Warang Agung.
Sementara itu Heri Widagdo, Kepala BPPD Jember mendukung penuh kegiatan kali ini. Menurutnya, kondisi Jember saat ini masih cukup aman menghadapi bencana kekeringan, belum ada daerah yang melaporkan mengalami bencana kekeringan. Namun BPPD Jember terus memantau perkembangan serta selalu menyiagakan personil dan air bersih jika sewaktu-waktu dibutuhkan. “Tahun lalu beberapa desa di Kecamatan Panti mengalami kekeringan air, dan tentu saja tahun ini kami berharap tidak ada daerah di Jember yang mengalami kekeringan,” jelas Heri Widagdo.
Kegiatan dihadiri perwakilan BPPD Jember, BMKG Banyuwangi, Koramil Sumbersar, relawan ACT dan undangan lainnya. (nis/iim) Humas Unej