Banten-menaramadinah.com-Terbongkarnya kepalsuan nasab habib Ba’alwi di Indonesia tahun 2023/2024, ternyata sudah mendapatkan perhatian seorang cendikiawan dari Irak. Ia adalah DR.Engr. Yaseen Al-Kilidar, yang berasal dari Kota Samarra, sebuah kota di sisi timur sungai Tigris Provinsi Salahuddin, Irak.. selain sebagai ulama, pakar engineering, penulis produktif, pengamat politik, Dr. Yaseen juga adalah seorang pengurus organisasi pengawas dan pencatat para keturunan Nabi Muhmmad SAW di Irak. Ia adalah cucu Naqibul Asyraf terkenal Irak, Sayyid Qiwamuddin al-Kilidar. dalam sebuah artikel, Dr. Yaseen, mengulas nasab palsu seorang Ba’alwi yang ada di Libanon yang bernama Kamal al-Hut Ba’alwi.
Kamal al-Hut adalah warga Libanon keturunan Yaman. di Libanon ia mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, bahkan membuat organisasi yang menghimpun para keturunan Nabi Muhammad SAW. Dr. Yaseen kemudian membuat sebuah tulisan khusus untuk mengulas nasab Kamal al-Hut Ba’alwi ini. Tulisan itu berjudul “Al-Suyuf al-Mujliyat”. Di dalam tulisannya itu ia mengecam orang-orang yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dengan dusta dan palsu seperti Kamal Ba’alwi tersebut.
DR. Yaseen menyebut Kamal Ba’alwi ini sebagai bagian dari “lusaqa” (pendompleng nasab), “luqata” (anak pungut) dan “ad’iya” (pengaku-ngaku) terhadap nasab Nabi Muhammad SAW. menurut Yaseen, Kamal Ba’alwi ini datang dengan nasab batil dan dusta, ia membawa cerita-cerita dan riwayat-riwayat palsu yang tidak berdasar. Menurut Yaseen lagi, Kamal Ba’alwi ini, bukan hanya mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, membuat Naqobah sendiri, bahkan ia juga membuat gerakan “tanzih” (mengoreksi nasab keturunan Nabi yang asli) di kawasan Timur-Tengah. Sehingga banyak keturunan Nabi yang asli yang dibatalkan oleh keturunan palsu semacam Kamal Ba’alwi ini. Menurut Yaseen, mereka ingin membersihkan nasab Al-Hasyimi dari Bani Hasyim yang asli, dan menguasai mimbar-mimbar keluarga Nabi Muhammad SAW. Laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia untuk mereka. Demikian pula laknat Allah untuk para pendukung mereka dan pembela mereka.
Nasab Kamal Ba’alwi, menurut Yaseen, adalah nasab yang batil dan palsu karena telah batalnya nasab klan Ba’alwi Hadramaut sebagai Bani Hasyim. Kami tahu, kata Yaseen, dan seluruh ahli nasab tahu, tentang batalnya nasab Ba’alwi Hadramaut. Kitab-kitab nasab induk telah membatalkan klaim Ba’alwi bahwa Ubaidillah sebagai anak Sayyid Ahmad bin Isa. dalam kitab Syajarah al-Mubarokah, karya ulama besar Imam Fahruddin al-Razi disebutkan bahwa anak Ahmad bin Isa hanya tiga: Muhammad, Ali dan Husain. Ia tidak mempunyai anak bernama Ubaidillah. Begitu pula ahli nasab lain semisal Ibnu Toqtoqi, Ibnu Muhanna al-Ubaidili dan Ibnu Inabah.
Pengakuan sebagai keturunan Nabi, menurut Yaseen, akan memberikan kedudukan dan pangkat yang tinggi bagi pengakunya. Inilah yang menjadi penyebab banyaknya orang yang mengaku-ngaku, yaitu untuk mengusahakan ketinggian pangkat di antara manusia. Bahkan hari ini, meurut Yaseen, para pemalsu nasab itu (keturunannya) banyak yang menjadi referensi umat yang luhur dan disucikan oleh pengikutnya, padahal jika diteliti, mereka sebenarnya hanyalah orang dari Persia atau India atau Tatar atau Turkmenistan atau Askenazi (Khazar).
DR. Yaseen juga mengutip pendapat Imam Yaman, Syekh Muqbil bin Hadi al-Wada’I, menurut Syekh Muqbil, orang Yaman (zaman dahulu) selalu mengagungkan keluarga Nabi, maka kemudian banyak orang yang datang dari Dailam, Irak, dan Madinah, ketika sampai di Yaman mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan penghormatan dari ahli Yaman.
Menurut DR. Yaseen, batalnya nasab Ba’alwi ini dapat dilihat dari pengakuan mereka yang terlambat dari nasab yang mereka akui. Selain itu, dapat dilihat pula dari perubahan susunan nasab mereka berkali-kali, antara tiga atau empat kali. Mereka tidak berani membuka manuskrip tua mereka yang memuat silsilah syajarah nasab mereka, karena dengan itu akan terbuka apa yang mereka sembunyikan.
(admin)