WONG JOWO ILANG JOWONE

Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai, menjaga dan melestarikan adat budaya leluhurnya; yang memiliki kebanggaan akan segala warisan adat budaya dan kearifan para leluhurnya.

Bangsa yang miskin dan durhaka adalah bangsa yang malu mengakui adat budaya warisan leluhurnya sendiri dan melupakan ajaran-ajaran bijak nenek moyangnya.

Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki Jati Diri ; yang berusaha menjaga dan mengajarkan kekayaan budaya peninggalan leluhurnya kepada anak-anak keturunannya. Yang memiliki kebanggaan menjadi sebuah bangsa yang berani tampil menjadi dirinya sendiri, memiliki ciri khas bangsanya sendiri.

Bangsa yang tidak memiliki Jati Diri tidak akan pernah tumbuh menjadi bangsa yang besar. Dan bangsa yang berusaha menyingkirkan adat budaya leluhurnya adalah bangsa yang durhaka … !!!

China dan Jepang adalah dua contoh nyata sebagai bangsa yang memiliki Jati Diri dan memiliki kebanggaan akan leluhurnya yang telah mengajarkan suri tauladan kepada mereka untuk hidup sebagai bangsa yang besar. Adat budaya dan kearifan warisan leluhur mereka sangat mereka hargai dan mereka jaga kelestariannya dengan penuh tanggung jawab, untuk diteruskan kepada generasi berikutnya. Mereka sangat membatasi masuknya budaya asing ke tanah leluhur mereka. Mereka memiliki jati diri sebagai bangsa besar dan beradab; dan mereka bangga dengan apa yang mereka dapatkan dari leluhur mereka; ajaran-ajaran bijak saling menghargai, saling membantu, saling mengasihi, menjaga alam semesta dan hidup bersama-sama alam semesta raya tanpa merusaknya.

Indonesia memiliki adat budaya dan kearifan yang sangat tinggi dan beraneka ragam warisan dari para leluhurnya pada masa lalu; yang tidak kalah dengan apa yang dimiliki oleh China dan Jepang.

Candi-candi yang tak terhitung jumlahnya tersebar di seluruh nusantara adalah saksi bisu kebesaran bangsa kita. Relief-relief yang berisi ajaran-ajaran bijak terpahat dengan indah pada dinding-dindingnya seolah kitab tuntunan hidup yang tak lekang waktu dari Maha Guru bangsa Indonesia untuk mengajar anak cucunya agar hidup sesuai ajaran bijak para leluhurnya. Saksi bisu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa beradab yang pernah mampu menjadi panutan bangsa-bangsa lain.

WONG JOWO ILANG JOWONE ( Orang Jawa kehilangan jati dirinya ) ; peribahasa ini sangat tepat untuk menggambarkan keadaan bangsa kita saat ini ; dimana pada masa sekarang ini, anak-anak bangsa tidak lagi mengerti tentang sejarah bangsanya sendiri. Mereka kehilangan adat budayanya sendiri, keramah tamahan, kesopanan, dan budi pekerti luhur, seakan telah hilang musnah tiada tersisa. Sebaliknya, kemunafikan tumbuh subur dimana-mana. Kita telah kehilangan Jati Diri kita sebagai bangsa besar … ?? tapi tumbuh sebagai bangsa budak yang tak memiliki kemerdekaan dan keberanian untuk menunjukkan jati dirinya sendiri sebagai bangsa Indonesia … ??

Anak-anak bangsa seakan mengalami phobia untuk mengunjungi candi-candi dan mempelajari makna yang terkandung didalam relief-relief yang terukir disana. Mereka takut disebut Bid’ah jika mempelajari pusaka leluhurnya sendiri. Ketakutan dibilang sebagai penyembah berhala karena keterbatasan wawasan yang mereka miliki. ??

Sekarang inilah waktunya Nusantara bangkit dari tidur panjangnya, bangkit untuk mulai belajar memahami adat budayanya sendiri, bangkit untuk mulai menghargai harta pusaka leluhurnya sendiri, bangkit untuk segera mengembalikan kejayaan Nusantara dan menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa bangsa kita adalah bangsa besar yang memiliki Jati Diri sendiri.

Indonesia adalah Indonesia ; dengan adat budayanya sendiri ; itulah yang harus segera kita kembalikan.

Bangsa Indonesia memiliki Jati Diri sendiri ; bahasa kita adalah bahasa Indonesia ; busana kita adalah busana Indonesia … bukan yang lainnya … !!!

Jadikan Indonesia bangsa yang besar, yang memiliki Jati Diri dan jangan menutupi kebodohan dengan memamerkan budaya milik bangsa lain seolah lebih terhormat daripada milik kita sendiri … karena seindah apapun yang kau kenakan, kau tetaplah bangsa yang miskin …

Rahayu .

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *