Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Dalam Al Quran dikisahkan Rasulullah SAW melakukan perjalanan bersama malaikat Jibril dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian melanjutkan perjalanan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Surat Isra ayat 1)

Mikraj adalah Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis melewati langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha. Di tempat inilah Nabi Muhammad SAW disebut melihat Allah SWT dan wajah asli Malaikat Jibril.

Juga melihat surga dan neraka, serta peristiwa akhir zaman. Rasulullah SAW juga melihat langsung keadaan orang-orang yang disiksa di neraka dan mereka yang berada di surga. Nabi Muhammad SAW pun dipertemukan dengan para nabi terdahulu.

Rasulullah SAW kemudian mendapatkan perintah salat lima waktu saat bertemu Allah SWT di Sidratul Muntaha. Perjalanan sangat jauh yang ditempuh Rasulullah SAW itu terangkai dalam waktu singkat menurut manusia biasa.

Setelah Rasulullah Isra’ Mi’raj inilah  umat Islam menjalankan sholat lima waktu. Semoga kita umat Islam tetap.terus menjalankan sholat hingga akhir hayat.