MUSLIM INDONESIA TERBANYAK SEDUNIA

Lamongan -menaramadinah.com : Pondok Pesantren Al-Ibrahimy Paciran, Kabupaten Lamongan menggelar Haul ke-14 Al-Maghfurllah KH. Abdullah Sabbihin acara yang digelar pada sore tanggal 22-01-2024.

Acara dimulai dengan khotmil qur’an 30 juz dilanjut dengan yasinan dan tahlilan yang dipimpin oleh KH. Abdul Ghoni Manan (Rais Syuriah MWC NU Paciran) dan KH. Salim Azhar (Rais Syuriah PCNU Lamongan).

Kemudian dilanjutkan ceramah agama oleh KH. Abdul Ghofur (PP. Sunan Drajat Banjaranyar). Dalam ceramahnya Yai Ghofur menyampaikan bahwa muslim terbanyak sedunia adalah muslim Indonesia. Hal itu, sejalan dengan pernyataan Nabi Muhammad SAW. bahwa kelak menjelang hari akhir kaum muslim terbanyak dari negeri di timur (konon adalah Indonesia). Dan muslim terbanyak di Indonesia yaitu muslim di Jawa Timur. Lalu muslim terbanyak di Jawa Timur ada di Kabupaten Lamongan. Dan muslim terbanyak di Kabupaten Lamongan ada di Kecamatan Paciran.

Lebih lanjut, Yai Ghofur bersyukur bahwa kerukunan umat muslim di Kecamatan Paciran sangatlah erat. Beliau menuturkan dalam ungkapan bahasa Jawa yaitu ‘Rukun Saiyeg Saeko Proyo’. Bahkan kini banyak warga Muhammadiyah bersama Nahdliyyin ikut ritual tahlilan dengan rukun. Kepada para jamaah Yai Ghofur yang dulu pernah menjadi penasehat spiritual Presiden RI ke-2 Soeharto, memberikan tips spiritual agar sukses dunia-akhirat yaitu dengan mendawankan surat fatihah dan setelah ayat terakhir dilanjut dengan doa ‘Robby Firly Waliwa Lidayya Aamiin’. Juga mendawankan lafad tahlil (Laa Illa haillallah). Dan hendaknya seringkali berdzikir lafad ‘Allah’ 66x dilanjutkan dengan menyampaikan hajatnya masing-masing.

Beliau menyarankan agar para jamaah hendaknya menggelar sholawat nabi dengan Mahalul Qiyam agar kelak memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

Untuk mengatasi problema yang berat beliau lalu memberikan tips spesial seperti yang tertera di Kitab Syamsul Ma’arif yaitu dengan cara berdzikir sambil terpejam mata dan posisi kedua telapak tangan di atas paha dengan jari tengah ditempelkan ke ibu jari/jempol. Ceramah sore itu beliau pungkasi dengan doa. (Ried)