
Catatan : Gus Muskan Turino.
Debat capres tidak berkualitas sama sekali, baik kualitas personal capresnya maupun materi yang diperdebatkan.
Materi debat tidak menyentuh substansi, tapi lebih pada saling menyerang personal, mereka saling menyerang pada materi yang tidak berhubungan dengan kebijakan, policy, visi, misi dan sejenisnya.
Debat capres kemarin kurang bisa memberikan pencerdasan pada publik, oleh karenanya KPU harus merubah aturan debat agar lebih substansi, misalnya materi perdebatan harus meliputi seputar visi misi, kebijakan, policy yang ditawarkan pada rakyat, sehingga bisa mengurangi perdebat berbasis kebencian.
Jika KPU tidak merubah ruang lingkup materi debat capres dan cawapres, dikhawatir basic kebencian akan terus bergulir diruang publik yang berujung dan berpotensi terjadinya konflik horisontal.
Oleh karenanya KPU harus membatasi serangan hanya boleh ditujukan pada materi kebijakan, policy, visi, misi dalam debat capres maupun cawapres.
Pembatasan materi debat bukan berarti mengurangi atau mempersempit ruang demokrasi, tapi bertujuan agar debat capres dan cawapres bisa lebih berkualitas yang manfaatnya mampu memberikan pendidikan politik pada rakyat.
Publik punya hak dan ruang untuk melihat secara jernih dan objektif terhadap kualitas masing masing capres dan cawapres yang didukung, namun dengan materi debat yang ada seolah ruang publik ditutup sehingga tidak bisa melihat secara utuh substansi materi debat capres cawapres, justru sebaliknya publik merasa disuguhi tampilan capres dan cawapres yang sedang debat kusir.
Demi meningkatkan kualitas paslon capres, maka KPU hendaknya mengevaluasi materi debat dan pembatasan ruang lingkup serangan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh masing2 capres dan cawapres dalam debat.
Salam,
Miskan Turino.