Mengenal Filsafat Pendidikan Islam Lebih Dekat bagi Generasi Z

Oleh : Muhtar Jarkasih, Mahasiswa Pasca Sarjana Semester 1 Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhary Cianjur.

 

FILSAFAT Pendidikan Islam adalah pandangan atau kerangka konseptual yang menggabungkan prinsip-prinsip filsafat dengan nilai-nilai Islam dalam konteks pendidikan. Hal ini mencakup pemahaman terhadap tujuan pendidikan, metode pengajaran, peran guru dan siswa, serta nilai-nilai moral yang menjadi dasar dalam proses pembelajaran dalam perspektif Islam.

Filsafat Pendidikan Islam membahas prinsip-prinsip pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, seperti keadilan, kesetaraan, dan moralitas, untuk membentuk individu yang berakhlak dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Filsafat Pendidikan Islam bagi generasi Z menekankan penerapan nilai-nilai Islam yang relevan dengan konteks zaman. Ini melibatkan penggunaan teknologi secara bijak, pendorong kreativitas, dan penekanan pada nilai-nilai moral serta keadilan dalam pendidikan, agar generasi Z dapat menjadi individu yang beriman, berakhlak, dan berdaya saing tinggi dalam era modern.

Filsafat Pendidikan Islam menurut para ahli
Filsafat Pendidikan Islam telah diperkaya oleh pandangan dan kontribusi berbagai ahli. Berikut adalah beberapa tokoh dan pandangan mereka terkait dengan filsafat pendidikan Islam :

* Ibnu Sina (Avicenna): Ahli filsafat Muslim abad pertengahan yang memberikan kontribusi pada pemahaman tentang pendidikan dan pengembangan potensi manusia. Dia menekankan pentingnya pengembangan akal dan kecerdasan.

* Al-Ghazali: Seorang filosof dan teolog Islam yang memainkan peran penting dalam pemahaman tentang hubungan antara akal dan agama. Al-Ghazali menyoroti pentingnya pendidikan moral dan spiritual.

*Ibnu Khaldun: Seorang sejarawan, filosof, dan sosiolog Muslim yang memberikan kontribusi pada pemahaman tentang pendidikan dalam konteks pembangunan masyarakat. Konsep “asabiyyah”nya juga memiliki relevansi dalam pendidikan.

* Syed Muhammad Naquib al-Attas: Seorang cendekiawan dan pemikir Muslim kontemporer yang menyumbangkan gagasan tentang pendidikan Islam integral yang mencakup aspek spiritual, intelektual, dan sosial.

* Muhammad Iqbal : Dikenal sebagai “Allama Iqbal,” ia adalah seorang penyair, filsuf, dan politisi yang menyoroti pentingnya pendidikan sebagai sarana pemahaman konsep “khudi” atau kesadaran diri.

* Fazlur Rahman : Seorang pemikir Islam modern yang menekankan pada interpretasi kreatif terhadap teks-teks Islam dan pentingnya integrasi antara pengetahuan modern dan nilai-nilai Islam dalam pendidikan.

* Hassan Hanafi : Seorang filsuf Mesir yang memberikan kontribusi pada pemikiran tentang pendidikan Islam dalam konteks modern. Ia menekankan pemikiran kritis dan relevansi Islam dalam menghadapi tantangan zaman.

Pandangan para ahli ini mencakup berbagai aspek, mulai dari aspek spiritual, moral, hingga sosial, dan memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan filsafat pendidikan Islam.

*Kajian Filsafat Pendidikan Islam*
Kajian Filsafat Pendidikan Islam melibatkan analisis mendalam terhadap prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari sistem pendidikan Islam. Beberapa area kajian meliputi :
Tujuan Pendidikan : Mempelajari tujuan akhir dari pendidikan Islam, termasuk pengembangan aspek spiritual, moral, dan intelektual individu.
Metodologi Pengajaran: Meneliti metode-metode pengajaran yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, menggabungkan aspek klasik dan modern dalam proses pembelajaran. Peran Guru dan Siswa : Menganalisis peran guru sebagai pendidik dan pembimbing serta peran siswa dalam pengembangan diri dan masyarakat.

Kurikulum Pendidikan Islam : Menilai isi kurikulum untuk memastikan bahwa materi yang diajarkan sejalan dengan prinsip-prinsip Islam dan kebutuhan zaman. Aspek Etika dan Moral : Mengkaji penerapan nilai-nilai etika dan moral dalam konteks pendidikan, untuk membentuk karakter yang baik pada generasi yang dididik.

Hubungan Pendidikan dengan Masyarakat : Meneliti keterkaitan antara pendidikan Islam dengan kehidupan sosial dan bagaimana pendidikan dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat.
Pendidikan Inklusif : Mengkaji pendekatan inklusif dalam pendidikan Islam untuk mengakomodasi keberagaman dan memastikan akses pendidikan untuk semua.

Kajian ini bertujuan untuk memahami dan memperdalam konsep-konsep filosofis dalam konteks pendidikan Islam, sehingga pendidikan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan individu yang beriman, berakhlak, dan bermanfaat bagi masyarakat.

*Fungsi Filsafat Pendidikan Islam*
Fungsi Filsafat Pendidikan Islam melibatkan beberapa aspek kunci dalam membimbing dan memberikan landasan pada sistem pendidikan Islam :
Membentuk Pandangan Dunia Islami: Filsafat Pendidikan Islam membantu membentuk pandangan dunia Islami yang mengakui keberadaan Allah, tujuan hidup, dan hubungan manusia dengan ciptaan-Nya.

Menyediakan Landasan Etika dan Moral: Memberikan dasar filosofis untuk pengembangan etika dan moral yang sesuai dengan ajaran Islam, membimbing perilaku dan tindakan individu dalam konteks pendidikan.
Menyusun Tujuan Pendidikan yang Jelas : Merumuskan tujuan pendidikan Islam yang mencakup aspek spiritual, intelektual, sosial, dan fisik, agar mencapai keseimbangan dalam pembentukan individu.

Mengarahkan Metode Pengajaran: Memberikan panduan terhadap metode-metode pengajaran yang efektif dan sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga proses pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Menyokong Pengembangan Karakter: Membimbing dalam pembentukan karakter yang baik, berdasarkan prinsip-prinsip moral dan etika Islam, untuk menciptakan individu yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.

Mendorong Pemikiran Kritis dan Analitis: Filsafat Pendidikan Islam dapat merangsang pemikiran kritis dan analitis, memotivasi siswa untuk memahami ajaran Islam secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menyokong Kreativitas dan Inovasi : Merangsang kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran, sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mendorong pencarian ilmu dan pemikiran yang progresif.

Membangun Kesadaran Sosial dan Kemanusiaan: Menekankan pentingnya kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka menciptakan kehidupan yang lebih adil dan berkeadilan.
Fungsinya secara keseluruhan adalah memberikan arah dan landasan filosofis yang kuat bagi pendidikan Islam, sehingga proses pembelajaran dapat mencapai tujuan-tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam. ***