CIREBON – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) bekerja sama dengan Universitas Katolik Parahyangan Bandung (UNPAR), menggelar seminar pengembangan kampung wisata di kawasan Kota maupun Kabupaten Cirebon.
Kepala Program Studi Arsitektur STTC, Nurhidayah S.T, M. Ars. mengatakan, kegiatan seminar ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat berhubungan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kita sebagai tenaga akademis bisa memberikan masukan terkait dengan masalah keragaman budaya, terutama budaya lokal yang tadinya tenggelam kembali bangkit,” unkapnya, Jumat (10/11/2023).
Potensi budaya yang ada di Kota maupun Kabupaten Cirebon sangat besar untuk pengembangan wisata.
“Dan itu bisa jadi daya tarik dari wisatawan, diluar negeri sendiri sudah berorientasi pada wisata budaya, tapi didalam negeri sendiri masih berorientasi kepada sumber daya alam,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, terdapat 5 objek yang dikembangkan arsitekturnya sebagai kawasan wisata di Kota dan Kabupaten Cirebon.
5 objek wisata tersebut diantaranya, Kampung Arab Panjunan, Kawasan Pecinan Kanoman, Kawasan Trusmi, Kawasan Jamblang, dan Kawasan Sitiwinangun.
“Kita menggali beberapa potensi kota dan kabupaten Cirebon, dan kita berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait untuk mengembangkan potensi wisata, jadi ini semua dari pemerintah.
Sementara itu, Ketua Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, Rahadhian Prajudi Herwindo mengatakan, ini merupakan usulan dari akademisi terhadap pengembangan kawasan wisata.
“Kerjasama ini sebetulnya sudah lama, namun memang topiknya berbeda-beda, kita paparkan semua usulan kita kepada pemerintah Kota maupun Kabupaten Cirebon,” (hsn) .