Catatan Dita Arfi Anatur R : Mahasiswi PAI FTK UINSA
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ للّٰهِ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Yang terhormat, bapak Yahya Aziz S.Ag. M.Pd.I, selaku dosen pengampu mata kuliah Publik Speaking kelas C dan teman-temanku yang insyaallah dirahmati oleh Allah SWT
Berdirinya saya disini akan menyampaikan pidato saya yang berjudul;
“PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM”
Bicara soal pacaran, pada zaman sekarang tampaknya pacaran telah menjadi gejala umum dikalangan kawula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, Kalau ditinjau lebih jauh sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur Barat. Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero seksual dalam kehidupan manusia sebelum menikah seperti cinta monyet, kencan, pacaran dan tunangan, perlu diketahui bahwa semua itu adalah hal yang haram di dalam islam,
Allah taala berfirman dalam surat al isro ayat 32 yang bebunyi:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Lalu apakah pacaran mendekati zina ?? Jelas jawabannya adalah YA!
Kita tahu bahwa pacaran diawali dengan pandang memandang dengan lawan jenis, kemudian timbul rasa cinta di hati, kemudian berusaha ingin memilikinya, entah itu dengan cara kirim SMS, chat line, bbm , telepon, atau yang lainnya.
Berdasarkan fenomena itu, maka dapat dikatakan pacaran adalah jembatan emas menuju perbuatan yang keji yaitu zina, selain mendekati zina pacaran juga dapat dikatakan sebagai zina itu sendiri. Mengapa demikian ??? Ya, hal ini sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersapda : “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Mendengar hadist ini pasti kita tahu sendiri bahwa semua isinya berbanding lurus dengan hal-hal yang terkandung dalam pacaran. Dalam pacaran tidak mungkin jika tidak ada moment saling pandang memandang, berpegangan tangan dll.
Nah sahabat rahimakumullah, lalu gimana solusi untuk mengatasi problema pacaran yang sering menghantui kita dan kaum muslim lainnya ? ya, banyak cara untuk mengatasi masalah ini yakni dengan menjaga pandangan kita, Selain menjaga pandangan, kita juga harus menutup aurat dengan benar dan sesuai dengan aturan islam, hal ini dimaksudkan agar tidak mengundang hawa nafsu dan zina. Cara lain mencegah zina dan pacaran adalah berpuasa, seperti yang dikatakan rosulullah, bahwa “ Barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagaikan kebiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sahabat rohimakumullah, berdasarkan hal yang sudah kita bahas tadi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pacaran adalah haram hukumnya karena dapat menjurumuskan kepada zina. Untuk itu diperlukan sikap kritis dan hati-hati dengan masalah ini, yaitu dengan memperbanyak ibadah, menjaga hati, menjaga pandangan dan memfokuskan cinta kita kepada rosul dan Allah Swt.
Dapat kita lihat dalam kisah cinta nabi yusuf dan zulaikha
Ketika zulaikah mengejar cinta nabi yusuf, allah menjauhkan nabi yusuf darinya, namun ketika zulaikah mengejar cinta allah, allah mendekatkan nabi yusuf padanya
Dari kisah cinta nabi yusuf dan zulaikha.
kita belajar bahwasanya jodoh tidak akan tertukar, sebab jika allah sudah menakdirkan sepasang manusia untuk berjodoh, maka allah akan senantiasa memberikan jalan, sebagaimana nabi yusuf dan zulaikah yang dipertemukan kembali dalam sebuah ikatan yang sah.
Nah sohabat, sekianlah yang dapat saya sampaikan kali ini, semoga dapat bermanfaat bagikita semua.
wassalamuallaikum warhmatullahi wabarakatuh.