Perselingkuhan Masa Kini

*Catatan: Lalita Ni’mal Fajria 06020121052*

*Mahasiswi Semester 5 Prodi P A I FTK UINSA

صاحب الفضيلة: شيخنا الكرام الأستاذ Yahya Aziz, S. Ag, M.Pd.I
أصحاب الفضيلة: المبلّغ والمبلّغات رحمكم اللّه
ويآأيها الحاضرون والمحاضرات المحبوبين والمحبوبات

اِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَا
أُحَيِّيْكُم تَحِيَّةً إِسْلاَمِيَّةً، تَحِيَّةً منْ عِنْدِ اللّه، تَحِيَّةً يُكْرَمُ بِهَا أَهْلُ الجَنَّةِ، تَحِيَّةً تُدْخِلُ القُلُوْبَ سُرُوْرًا و سَلاَمًا.

السَلاَمُ عَلَيْكُم ورَحمَةُ اللّه وبَركَاتُه
إِنَّ الـحَمْدَ للهِ ، نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ

Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul pada Majlis yang InsyaAllah penuh barokah ini. Aamiin.
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar, Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah, seperti yang kita rasakan pada siang hari ini.
Sebelum saya memulai, tak lupa saya berterimakasih kepada saudari pembawa acara yang telah memberikan saya sedikit waktu untuk berpidato di halaman saudara saudari sekalian.

أيها المستمعون رحمكم اللّه!

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas sebuah isu yang marak diperbincangkan di tengah masyarakat kita, yang sering kali mengejutkan, melukai, bahkan memecah belah hubungan dalam rumah tangga, yakni *Perselingkuhan Masa Kini.*

Apa yang ada di pikiran kita begitu mendengar kata perselingkuhan?
Pemutus hubungan? Perzinahan? Atau bahkan Pengkhianatan?

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an surah Al-Anfaal ayat 27 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahuinya.” (QS. Al-Anfaal:27)

أيها المستمعون رحمكم اللّه!

Perselingkuhan adalah hubungan yang dilakukan oleh suami atau istri dengan seseorang yang bukan pasangan halalnya.

Di masa modern seperti sekarang ini, dimana teknologi pun telah maju, yang semakin memudahkan seseorang dalam melakukan perselingkuhan. Baik itu melalui pesan teks, media sosial, aplikasi kencan online dan segala macam komunikasi online lainnya. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dan lebih bijak dalam penggunaan teknologi. Tidak hanya melalui media komunikasi online, perselingkuhan pun dapat terjadi karena kepercayaan yang disalahgunakan oleh teman, rekan kerja, bisnis atau lain sebagainya. Maka dari itu, pandai pandailah dalam memilih pergaulan!

أيها المستمعون رحمكم اللّه!

Islam memandang perselingkuhan sebagai salah satu perbuatan yang mengarah pada perzinaan. Dan islam memberi aturan ketat bagi perzinahan. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an surah Al-Furqon ayat 68, yang berbunyi:

وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
Yang artinya:
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat hukuman yang berat,” (QS. Al-Furqon: 68).

Perbuatan Zina telah disepakati sebagai dosa besar yang menempati posisi ketiga setelah Musyrik dan membunuh. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Berkata Abdullah bin Mas’ud: Wahai Rasulullah, apakah dosa besar di sisi Allah?, Rasulullah SAW menjawab: “engkau jadikan Allah sekutu padahal Dia-lah yang telah menciptakan mu,” kemudian berkata lagi Abdullah bin Mas’ud, “lalu dosa apa lagi?,” Rasulullah SAW menjawab: “engkau membunuh anakmu karena takut akan makan bersamamu,” berkata Abdullah “kemudian apalagi?,” Rasulullah SAW menjawab: “engkau berzina dengan isteri tetanggamu.””
نعوذ باللّه من ذالك!

Islam melarang perbuatan zina karena dapat menyebabkan sesuatu yang dapat merugikan diri kita semua, yakni:
1. Rusaknya garis keturunan, seorang lelaki akan ragu terhadap anak yang dilahirkan oleh perempuan lacur.
2. Menimbulkan kekacauan dan kegelisahan dalam kehidupan masyarakat karena kehormatan tidak terjaga
3. Rusaknya kehidupan rumah tangga yang semula tenang. seorang yang berbuat zina, perselingkuhan baik suami ataupun istri nama baiknya pasti akan tercoreng oleh masyarakat.
4. Menghancurkan rumah tangga. Kalau suami atau istri telah tergoda untuk melakukan perbuatan zina, perselingkuhan maka hancurnya rumah tangga tak dapat dielakkan.
5. Menyebabkan perkembangan penyakit sifilis, HIV.
نعوذ باللّه من ذالك!

أيها المستمعون رحمكم اللّه!

Tidak ada kebaikan yang kita dapatkan setelah terjadinya perselingkuhan. Mereka yang berselingkuh itu pasti memandang perselingkuhan itu indah.
Betul? Kalau tidak indah mengapa mereka melakukan?
Akan tetapi ingat, indahnya pintu perselingkuhan itu adalah seakan-akan pintunya saja yang indah tapi begitu kita buka kita akan terjatuh pada kehancuran dan kehinaan.
Maka hati-hati, jangan sampai berani bermain-main dengan yang namanya perselingkuhan. Kita pertaruhkan kehormatan kita, harga diri kita hanya demi nafsu sesaat.

Memang, dalam mengarungi bahtera rumah tangga terkadang manusia sering mendapat kendala, masalah.

Tapi wahai teman-teman sekalian, perlu kita pahami bersama bahwa perselingkuhan bukanlah solusi atas masalah yang menimpa sebuah hubungan. Sebaliknya, kita harus berusaha untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan kita. Bagaimana caranya?
Memperbaiki dan memperkuat hubungan memerlukan kesetiaan, pengertian, kerja sama, dan komitmen untuk membangun hubungan yang sehat dan bahagia. Dan yang paling penting ialah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berkumpul dengan orang-orang sholeh.

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; Ahmad, 2: 344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahihul Jaami’ 3545).

Jangan jadikan masalah dan tekanan dalam hubungan sebagai alasan untuk melanggar prinsip-prinsip moral dan etika yang telah diajarkan oleh agama, budaya, dan kebijakan keluarga kita. Ingatlah bahwa prinsip-prinsip moral yang kita pegang adalah fondasi dari kebahagiaan dan keharmonisan dalam hidup kita.

Mari kita berkomitmen untuk memahami bahwa kejujuran, kesetiaan, kepercayaan dan komitmen dalam hubungan adalah hal-hal yang tak ternilai harganya.

أيها المستمعون رحمكم اللّه!

Demikianlah pengetahuan yang dapat saya bagikan pada siang hari ini, semoga kita senantiasa dihindarkan dari segala sesuatu yang dapat merusak dan merugikan diri kita semua. Aamiin.

أيها المستمعون رحمكم اللّه!

Sekian pidato dari saya, semoga apa yang saya sampaikan dapat mendatangkan manfaat dan berkesan di hati saudara saudari sekalian. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam tutur kata, ataupun tingkah laku saya yang kurang sopan dan kurang berkenan di hati saudara sekalian.

أخيرًا إلي هذا منِّي، وبِاللّه التوفيق والهداية، ورضي والإناية، شُكْرًا لَكُمْ عَلَي حُسْنِ اهتِمَامِكم،
ثُمَّ السَلاَمُ عَلَيْكُم ورَحمَةُ اللّه وبَركَاتُه
Barakallah