“Gus Kampung Menggugat”

Catatan Gus Kampung : GusĀ  Miskan Turino.

Paskah KTT G20 yang dilaksanakan di Indonesia tahun lalu, atmosfir politik Nasional maupun geopolitik global semakin nampak dinamis bahkan boleh dibilang cukup panas.

Menjelang pemilu 2024 terlihat jelas bahwa pertarungan dua kelompok besar akan mewarnai pesta demokrasi nasional, jika kita dan seluruh elemen bangsa tidak hati hati, maka potensi chaos akan terjadi.

Indikator potensi tersebut salah satunya ditandai oleh memanasnya hubungan Barat, UE dengan Indonesia.

Panasnya hubungan tersebut disebabkan oleh banyak hal termasuk salah satunya adalah dimana kebijakan pemerintah Indonesia yang menghentikan ekspor mineral dalam bentuk bahan mentah dan projek hilirisasi.

Jika melihat perseteruan diatas sepertinya dendam lama (kelompok kanan vs kelompok kiri) telah bersemi kembali.

Kami sebagai anak bangsa saat ini telah sadar bahwa selama hampir setengah abad kita selalu menjadi sapi perah bagi mereka (kaum imperalis) sehingga hidup kami sebagai anak bangsa selalu dalam tekanan dan ketergantungan, bahkan mengalami kemiskinan yang multi komplek (kemiskinan ekonomi dan struktural), yang berujung pada titik nadhirnya hingga pada 1998 negara kami bangkrut.

Ketika saat ini kami pulih dari keterpurukan dan mampu menjaga stabilitas ekonomi, maka atas kesadaran diri, kami harus dan wajib menolak segala intervensi Barat dan UE, dan melawan dengan cara melarang eksport mineral dalam bentuk bahan mentah ke UE maupun negara dunia lainnya, melawan dengan tetap membangun IKN, melawan dengan tetap melanjutkan projek Hilirisasi, melawan dengan melakukan Dedolarisasi dan seterusnya…

Kami terus mewaspadai CIA yang ditengarai sedang melakukan operasi untuk mengganggu jalannya pesta demokrasi di 2024 dengan melepaskan proxy proxynya secara masif melakukan provokasi disemua sektor.

Indikasinya adalah :
1. Menghembuskan “isu perubahan”
2. Isu Indonesia telah dijajah oleh China
3. Isu Perjanjian kontrak IKN dengan China selama 198 tahun
4. Isu Jokowi sedang membangun dinasti politik
5. Dst….

Kami sebagai elemen masyarakat yang tergabung dalam “Gus Kampung” menolak dan menggugat jika Indonesia dikuasai oleh asing maupun aseng (kelompok kanan maupun kelompok kiri) karena kami adalah negara nonblok, dan kami mendukung pemerintahan orde reformasi untuk tetap melaksanakan pembangunan Indonesia Maju menuju Indonesia Raya berbasis demokratisasi.

Kami tetap mempertahankan bentuk Negara NKRI dan Pancasila harga mati. Kami menolak kelompok manapun dan dengan dalih apapun untuk mengganti bentuk negara.

Kami mendukung regulasi dan mekanisme investasi disektor pertambangan maupun yang lain dengan mewajibkan investor membangun pabrikan di dalam negeri (Indonesia).

Salam,
Miskan Turino.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *