Menguak Histori Kyai Ageng Basyariyah,HDMI Adakan Sarasehan Nasional dan Bedah Sejarah di Museum Mpu Tantular

Sidoarjo.menaramadinah.com.Sebagai implementasi dalam menguak sejarah dari Kyai Ageng Basyariyah sesuai pakemnya yang ada di Sewulan,Madiun,Himpunan Desa Mandiri Indonesia ( HDMI) melakukan kolaborasi bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur( Disbudpar Jatim) mengadakan ” Sarasehan Nasional dan Bedah Sejarah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan” di UPT Museum Mpu Tantular,Sidoarjo,Sabtu( 9/9/2023)

Kegiatan Sarasehan Nasional dan Bedah Sejarah Kyai Ageng Basyariyah itu diinisiasi oleh Himpunan Desa Mandiri Indonesia( HDMI) yang merupakan sebuah asosiasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dengan visi dan misi Merajut Desa Membangun Negeri ,maka sarasehan tersebut bertujuan merekatkan tali silaturahmi diantara para dzuriyah Kyai Ageng Basyariyah yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.

Sebagaimana yang disampaikan Ketua HDMI Jatim M.Badrin Tholchah,”Sarasehan Nasional dan Bedah Sejarah Kyai Ageng Basyariyah dimaksudkan sebagai wadah untuk menjalin tali silaturahmi diantara para dzuriyah Kyai Ageng Basyariyah yang tersebar di berbagai penjuru negeri.Di samping itu,sangatlah penting untuk mengetahui sejarah Kyai Ageng Basyariyah khususnya bagi dzuriyah dan umumnya bagi masyarakat luas”,tuturnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Tiat.S. Suwardi mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi upaya HDMI Jatim untuk ikut melestarikan potensi cagar budaya dan sejarah lokal Jawa Timur melalui penyelenggaraan Sarasehan Nasional dan Bedah Sejarah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan ini.

Seluruh peserta Sarasehan Nasional dan Bedah Kyai Ageng Basyariyah yang terdiri dari keluarga besar Bani Basyariyah Sewulan,akademisi,dan pemerhati sejarah mengikuti secara seksama dari awal sampai akhir pemaparan materi yang disampaikan secara menarik dan gamblang oleh para narasumber,yaitu Drs.Muhammad Baidhowi ( Gus Mamak,penulis buku dan sesepuh Sewulan),Gus Mukhlisina Lahudin( Penulis Buku Babad Sewulan,Jejak dan Ajaran Bagus Harun),Gus Rijal Mumazziq ( Rektor Universitas Al-Falah Assuniyah Kencong,Jember),dan Gus Ary Sopian( Ketua Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan)
Moderator memberikan kesempatan bagi para peserta sarasehan dan bedah sejarah untuk mengajukan pertanyaan pada para narasumber seputar materi yang telah disajikan dan langsung dijawab oleh para pembicara.

Dari Sarasehan Nasional dan Bedah Sejarah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan ini terungkap fakta bahwa banyak dzuriyah dari Kyai Ageng Basyariyah yang telah menjadi tokoh-tokoh terkemuka di bidangnya masing -masing,diantaranya KH.Abdurrahman Wahid ( Presiden Gus Dur),Gus Sholahudin Wahid,Dahlan Iskan,Emil Dardak ( Wagub Jatim),Muhammad Nuh,Muhadjir Effendy,Kyai Dimyati Ramli,Kyai Abdul Hamid Pasuruan,KH.Bahauddin Nur Salim ( Gus Baha’),KH.Mohammad Djamaluddin Ahmad dan masih banyak figur lainnya.

Sebagai pengingat sejarah,Kyai Ageng Basyariyah ( 1710-an hingga 1790) atau Raden Bagus Harun adalah sosok penting dalam berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat,terlibat dalam pelarian Pakubuwono di Tegalsari sebab situasi yang memanas di keraton,penggalangan prajurit untuk mengusir Sunan Kuning bersama pasukannya yang melakukan pemberontakan,dan pembangunan istana baru Kasunanan Surakarta.

Dalam pemerintahan kasunanan,ia mendapat tawaran menggiurkan untuk menduduki jabatan sebagai seorang adipati,namun panggilan jiwanya memilih untuk mengajarkan agama bagi masyarakat di daerah Sewulan dan sekitarnya, terutama berkaitan dengan nilai-nilai tarekat dan sufisme.@ Bro-J