Lembaga Pendidikan Islam : Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.

Catatan Riska Ananda Puri dkk, Yahya Aziz & Saefullah Azhari : Mahasiswi PIAUD & Dosen FTK UINSA

Inilah catatan penelitian kelompok kami :
1. Riska Ananda Putri (06020923050)
2. Nur fadia putri awaliyah (6040923084)
3. Wanda dwi mutiara hadi
(06040923098)
Ke 3 mahasiswi ini dibimbing langsung oleh Yahya Aziz & Saefullah Azhari dalam riset penelitian mata kuliah bahasa Indonesia dan pancasila tentang pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.

1. Sejarah berdirinya
Berdirinya Pesantren Zainul Hasan sejak awal pendiriannya dikenal dengan sebutan Pondok Genggong yang didirikan oleh Syaikh Zainul Abidin al-Maghribi pada tahun 1839 M / 1250 H. Yang terletak di Genggong Kabupaten Probolinggo. Adapun motifasi pendiri Pesantren tersebut merupakan cita-cita mulia dan luhur yang didasarkan pada tanggung jawab secara keilmuan setelah melihat realitas masyarakat yang masih buta huruf dan masyarakatnya dikenal dengan awam yang sama sekali tidak mengenal ilmu pengetahuan agama secara perilaku kehidupan masyarakat cenderung berperilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama seperti melakukan perbuatan dosa besar kepada Allah SWT, baik perbuatan syirik, zina, perilaku kekerasan sesamanya dengan cara merampas hak milik orang lain dan penganiayaan terhadap sesamanya serta perbuatan judi yang dilakukan oleh masyarakat setiap hari.

2. Biografi Pendiri

Beliau lahir pada 1840 dan wafat tahun 1955 dalam usia 115 tahun. Kyai Haji Zainal Abidin adalah sosok laki-laki religius yang lahir dari pasangan tokoh agama dengan julukan Longko Pati bersama istrinya yang berasal dari desa Nganjuk Kabupaten Pati,Jawa Tengah. KH. Zainal Abidin lahir di Banjarwaru Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

KH. Zainal Abidin mempunyai guru Tarekat Naqsabandiyah dengan nama K.H Ahmad Rowobayan, guru tersebut menikahkan anaknya yang bernama Ruqayyah dengan KH. Zainal Abidin setelah sepeninggalan istri pertama Haminah. Dari pernikahan kedua tersebut KH. Zainal Abidin dikaruniai 3 orang putra dan putri.

3. Kurikulum Pondok Pesantren

Kurikulum Berbasis Pesantren (KBP). Kurikulum Berbasis Pesantren berfungsi sebagai kurikulum lokal yang harus diberikan pada pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah Pesantren Zainul Hasan Genggong, terdiri dari:
*Nahwu Shorrof*
Matan Jurmiah
Awamil
Mirqotul Ulum
Imriti
Minhatul I’rob
Alfiyah Ibnu Malik
Jawahirul Maknun
*Fiqih*
Mabadiul Fiqqiyah
Safinatun Najah
Fathul Qorib
Fathul Mu’in
Fathul Wahab
*Tauhid*
Sullamut Tauhid
Aqidatul Awam
Kifayatul Awam
Husunul Hamdiyah
*Akhlaq*
Akhlaq Lil Banin Wal Banat
Washoya Lil Abna’
Attarbiyah Wattarghib
Tasysirul Khollaq
Ta’limul Muta’alim
*Hadist*
Al-Hadist Ala Akhrufil Hijaiyah
Abain Nawawi
Bulughul Marom
Tajridus Shorih
*Al-Qur’an / Tafsir*
Hidayatus Shibyan
Tuhfatul Akarim
Tafsir Jalalain
Tafsir Ayatul Ahkam

4. Jumlah Santri
Jumlah santri pondok pesantren zainul hasan 22.000

5. Kiprah Alumni pondok pesantren.

para alumni santri pondok pesantren Zainul Hasan genggong, menyelenggarakan acara reuni tahunan Alumni Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Acara rutinan tahunan Alumni Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong bertempat di kediaman Achmad Kusyairi (heri) dusun tengah, Desa krucil. Acara tersebut di isi dengan pengajian umum yang kebetulan terjadi dengan peringatan 1 suro. Acara reuni tahunan hadir dari berbagai Daerah yang berada di Kabupaten probolinggo , khususnya warga Kecamatan Krucil dan simpatisan.

Kegiatan ini selain untuk menjaga tali silaturahmi dan ikatan ukhuwah islamiyah para alumni santri, juga sebagai sarana untuk menebar manfaat serta memperkenalkan pondok pesantren zainul Hasan Genggong ke berbagai daerah.
Barakallah