Pemikiran Islam KH. Hasyim Asy’ari pendiri PONPES Tebu Ireng Jombang

Catatan Group 1 Ahimatul Aliyah dkk, Yahya Aziz & Saifullah Azhari : Mahisiswi PIAUD & Dosen Pembimbing FTK Uinsa.

Inilah catatan kami kelompok 1 : Ahimatul Aliyah, Alfina Damayanti, Ariska Mira Atmaja, Arkamita Putri Ma’rifah, Balqis Khoiroiroh Mawaddah dalam tugas riset penelitian & pengabdian masyarakat dibimbing langsung oleh : Ust. Yahya Aziz, S.Ag, M.Pd.I & Drs. Saefullah Azhari Dosen FTK UINSA.
Riset penelitian ini adalah tugas membuat makalah tentang Pemikiran Islam KH. Hasyim Asy’ari pada mata kuliah Pancasila, Bahasa Indonesia.
Sedangkan tugas pengabdian masyarakat adalah himbauan dosen pembimbing untuk menyampaikan sejarah perjuangan KH. Hasyim Asy’ari pada pembelajaran TPQ, dan kelompok pengajian ibu2 di desa asal masing2 para mahasiswi.

Hadratusyekh KH Hasyim Asy’ari adalah salah satu ulama besar Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan Pesantren Tebuireng Jombang. Beliau juga merupakan pahlawan nasional yang berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Biografi KH HASYIM ASY’ARI*

KH Hasyim Asy’ari lahir di pesantren Gedang, Tambakrejo, Kabupaten Jombang pada tanggal 14 Februari 1871 Masehi. KH Hasyim lahir dari pasangan Kiai Asy’ari dan Nyai Halimah. Saat usia 15 tahun, Kiai Hasyim mulai merantau untuk belajar ke berbagai pesantren di Indonesia.

Saat usia 21 tahun, KH Hasyim menikah dengan Nafisah, puteri dari Kiai Ya’qub. Pernikahan tersebut berlangsung pada tahun 1892 M. Setelah itu, KH Hasyim bersama istri dan mertuanya menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Hal ini dijadikan kesempatan bagi KH Hasyim untuk memperdalam ilmu agamanya.
Pada tahun 1899, KH Hasyim mendirikan Pesantren Tebuireng. Awalnya, jumlah santri di pesantren tersebut hanya 8 orang. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah santrinya terus bertambah dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Seiring dengan kiprahnya di dunia keislaman dan atas masukan dari berbagai kiai dan guru, KH Hasyim Asy’ari akhirnya mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama pada 16 Rajab 1344 H atau bertepatan dengan 31 Januari 1926 M.

Pada masa penjajahan, KH Hasyim Asy’ari mempunyai andil besar dalam melawan Belanda dan Jepang. Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya fatwa haram jika umat Muslim menggunakan kapal milik Belanda saat pergi haji. Hal ini seakan memantik semangat masyarakat Muslim Indonesia untuk melawan penjajahan.

Pada 25 Juli tahun 1947, KH Hasyim Asy’ari mengembuskan napas terakhirnya. Jenazahnya dimakamkan di Pesantren Tebuireng Jombang.

*PEMIKIRAN ISLAM KH HASYIM ASY’ARI*

Beliau bergerak dalam bidang ilmu agama, politik,pendidik, dan beliau berjiwa sosial yang tinggi. Karena KH Hasyim Asy’ari sangat mengedepankan persatuan, persaudaraan, dan tolong menolong. Beliau memberikan alarm bagi yang suka memecah belah menebar kebencian apalagi menimbulkan pertikaian

*APLIKASI NILAI PEMIKIRAN DALAM MASA SEKARANG*

1. ilmu yang terus mengalir dalam kitab kitab beliau yang saat ini masih terjaga
2. pesantren tebuireng yang saat ini terus berkembang dan melahirkan banyak calon para ulama penerus bangsa
3. organisasi ormas keagamaan/NU yang sekarang bertranformasi menjadi organisasi yang melahirkan banyak bidang tidak hanya keagamaan, mulai dari kesehatan perempuan dan anak, ekonomi, dan kemanusiaan.
4.membebaskan bangsa indonesia dari penjajahan hingga saat ini Indonesia bebas dari penjajahan

*KESIMPULAN*

KH. Hasyim Asy’ari berperan dalam pendidikan Islam di Indonesia untuk memperjuangkan bangsa Indonesia menuju jalan rahmatan lil’alamin. KH. Hasyim Asy’ari. KH. Hasyim Asy’ari adalah seorang pahlawan nasional, Kyai dari Jawa Timur yang sekaligus pendiri salah satu organisasi muslim terbesar dalam bingkai Islam berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Pada tahun 1899 M sepulangnya KH. Hasyim Asy’ari dari menimba ilmu di Tanah Suci beliau membuka pengajian yang dalam waktu singkat banyak di kenal orang. Walaupun pada waktu itu daerah Tebuireng terkenal sebagai pusat maksiat, karena kebanyakan penduduknya terbiasa melakukan judi, zina, bahkan merampok. Hal tersebut yang mendorong KH. Hasyim Asy’ari untuk merintis membuka lembaga pendidikan pesantren yang hingga saat ini banyak dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Tebuireng. semakin lama waktu berlangung semakin besar peranan KH. Hasyim Asy’ari dalam dunia pendidikan Islam. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) proses adaptasi sistem pendidikan KH. Hasyim Asy’ari dengan sistem pondok pesantren, (2) orientasi tujuan pendidikan Islam yang diperankan KH. Hasyim Asy’ari, (3) proses integrasi sistem pendidikan Islam yang diperankan KH. Hasyim Asy’ari, (4) cara mempertahankan pola sistem pendidikan KH. Hasyim Asy’ari. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menambah wawasan dalam mempelajari ilmu sejarah khususnya sejarah pendidikan Islam, sejarah perjuangan KH. Hasyim Asy’ari dalam mendirikan lembaga pendidikan Islam. bagi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Jember, dapat memberi informasi dalam rangka pengemban ilmu pengetahuan sebagai salah satu pelaksana Tri Dharma Perguruan. Peneliti menggunakan pendekatan sosiologi agama dan sosiologi pendidikan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fungsionalisme Struktural. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa, (1) peranan KH. Hasyim Asy’ari dalam Pendidikan Islam di Indonesia yaitu dalam bentuk mendirikan Pesantren Tebuireng.

*PENUTUP*

demikian biografi yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca. dan kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas. sekian terimakasih.
Dan tak lupa kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ust Yahya Aziz & Ust Saefullah Azhari atas bimbingan tugas riset penelitian dan pengabdian masyarakat, dan semoga kami dapat ilmu yang bermanfaat….
Barakallah….