Filosofi Pewayangan Punokawan

Filosofi Pewayangan Punokawan

Kita tau pewayangan ini adalah salah satu karya seni yang dibawakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga yang menjadi metode dakwah untuk kalangan jawa pada masa itu.
Kita perhatikan posisi tokoh pewayangan ini, jika diperhatikan akan membentuk lafadz Alloh. Di mulai dari posisi Gareng yang kecil lalu ada petruk ditengah dan tinggi lalu ada Gareng dan semua itu menghadap kepada Semar yang bentuknya bundar posisi Semar dijadikan huruf H. Jdi bisa dibaca menjdi Alloh.
Punokawan memiliki aji2 yang dinamakan aji2 kalimasada. Ketika akan berangkat perang punokawan selalu membawa aji2 kalimasada ini dan selalu menang. Kalimasada bisa kita artikan kalimat syahadat atau membawa kalimat tauhid yaitu La illaha illalloh. Hal ini diartikan ketika kita akan melalukan hal apapun maka sertakanlah selalu kalimat Tauhid di hati (Tidak usah pakai Bendera) apapun itu kita landaskan pada Alloh kita kembalikan pada Alloh, karena Alloh adalah sang Kholik (pencipta/penguasa tunggal tak ada yang menyamai dan memadai).

Demikianlah filosofi Pewayangan Punokawan.

*Semoga Bermanfaat*

Fadil Fajri

Koresponden MM.com