Indramayu.21/8/2023-Visi Misi SMPN 3 Sindang lndramayu bertekad mewujudkan sekolah lnkusif. Sebagaimana saat ini di sekolah telah menerima beberapa anak berkebutuhan khusus atau difabel yang tidak diterima di sekolah lain, tetapi SMPN 3 Sindang lndramayu menerima nya . Mulai siswa yang tuna daksa berupa siswa yang cacat tanpa kedua kaki, cacat penglihatan sebelah, dan cacat tangan sebelah dll
Pendidikan lnklusif adalah Sistem layanan yang mengatur agar siswa dapat dilayani di sekolah terdekat , di kelas reguler sekolah bersama-sama dengan teman-teman seusianya. Tanpa dikhususkan kelasnya siswa dapat belajar bersama dengan aksebilitas yang mendukung untuk semua siswa tanpa kecuali termasuk siswa difabel (siswa berketuhanan khusus karena cacat ).
Pencanangan sekolah inklusif sesuai dengan Permendiknas no. 70 Tahun 2009 tentang pendidikan lnklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa menyatakan bahw pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan atau difabel .
Hal itu juga telah diatur dalam Undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas dan PP nomor 13 tahun 2020 tentang akomodasi yang lebih layak untuk peserta didik penyandang disabilitas.
Keistimewaan sekolah inklusif diluar sisi akademik, kehadiran sekolah inklusi juga membantu membangun keterampilan hidup, membangun kemandirian, mampu membuat keputusan untuk dirinya, mengetahui emosi dan keinginan serta meregulasi emosinya dengan berbagai kondisi.
Kurikulum yang digunakan di sekolah inklusi tentu tidak hanya kurikulum umum/ reguler. Karena kurikulum reguler tentu hanya cocok untuk anak normal dan memiliki kemampuan homogen. Sedangkan bagi Anak Berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah inklusif juga menggunakan kurikulum yang disesuaikan kebutuhan individu ABK atau difabel.
Menurut Wakasek kurikulum SMPN 3 Sindang lndramayu, Hj. Esih Djumiarsih, S.Pd. mengatakan bahwa melihat fenomena dan kondisi nyata beberapa sekolah di sekitarnya yang tidak menerima siswa dengan ABK, maka sekolahnya menerima siswa SBK atau difabel tersebut karena secara akademik normal dan berprestasi. Jadi Sekolahnya menerima SBK atau difabel tersebut Ternyata siswa yang difabel tersebut dengan cacat tanpa kaki, tangan cacat sebelah, cacat netra sebelah dan tidak menganggu proses pembelajaran malah bisa menjadi motivasi bagi bagi peserta didik yang normal. Bahkan siswa ABK aktif sebagai anggota OSlS, aktif di kegiatan ekstrakurikuler dan berprestasi tanpa ada yang membully.
Sementara itu Kepala SMPN 3 Sindang lndramayu, Tariwan, S.Pd.MM. saat ditemui di sekolahnya mengatakan bahwa ia membenarkan bahwa sekolahnya mempunyai misi sekolah untuk menerima siswa ABK dan Difabel selama dia ingin belajar dengan siswa lainnya. Terbukti mereka siswa ABK justru sangat aktif dan berprestasi. Mereka menjadi inspirasi dan motivasi bagi siswa yang lain di sekolahnya . (jaya)