Sukodono – Sejumlah ibu-ibu Kader Pembangunan Manusia (KPM) se-Kecamatan Sukodono dibekali Bimtek cara penggunaan aplikasi eHDW 2.0 (versi terbaru). Pelatihan ini dilangsungkan di Aula Kantor Kecamatan Sukodono.
Camat Sukodono, HM Solichin dalam sambutannya mengatakan, stunting atau kekurangan gizi kronis anak saat ini masih menjadi permasalahan mulai dari tingkat nasional hingga desa. Menurutnya, Dana Desa melalui APBDes bisa dipergunakan untuk penurunan angka stunting di desa.
“Kami berharap, materi yang disajikan nanti dalam bentuk diskusi, selain pembelajaran cara penggunaan aplikasi versi eHDW terbaru. Ibu-ibu kader apabila kurang paham bisa bertanya sebanyak-banyaknya kepada pemateri,” katanya.
Sementara itu, Tenaga Ahli (TA) Tim Pendamping Profesional (TPP) Kementerian Desa (Kemendesa) Kabupaten Sidoarjo HM Saichu memaparkan, Ditetapkannya Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting membawa konsekuensi terhadap kebutuhan penyesuaian di dalam aplikasi eHDW.
“Adapun yang baru pada aplikasi eHDW versi 2.0 ini adalah adanya penambahan kelompok sasaran layanan baru dalam pencegahan stunting yaitu remaja puteri serta calon pengantin dan pasangan usia subur. Kemudian penyesuaian kembali lingkup layanan bagi masing-masing kelompok sasaran termasuk kelompok anak usia 24 – 59 bulan,” paparnya.
Lebih lanjut, Saichu mengungkapkan, aplikasi eHDW 2.0 tersebut bisa memberikan ruang lebih banyak bagi KPM dalam melakukan advokasi konvergensi pencegahan stunting. Aplikasi ini juga membantu masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) untuk mengidentifikasi permasalahan stunting di wilayahnya serta menyusun usulan program pencegahan stunting secara terpadu di desa.
“Jadi di desa nanti ada admin desa (dari unsur pemerintah desa) yang akan melakukan verifikasi hasil inputan kader KPM. Aplikasi terbaru tersebut akan membantu proses monitoring dan evaluasi kemajuan tingkat konvergensi pencegahan stunting oleh Pemdes sekaligus untuk merumuskan kebijakan tentang program atau kegiatan pencegahan stunting berkelanjutan dengan berbasis data terkini dan riil,” ungkapnya.
Diketahui, aplikasi eHDW 2.0 ini terdiri dari dua platform, yakni platform mobile dan website. Platform mobile dikembangkan berbasis OS Android dan digunakan terutama oleh ibu-ibu KPM guna membantu proses pengumpulan data, pemantauan, pencatatan dan pelaporan pada sasaran rumah tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pemantauan paket layanan pencegahan stunting di Desa, serta mempermudah KPM dalam memfasilitasi konvergensi pencegahan stunting di desa.
Adapun platform website digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah (termasuk Pemdes) sebagai pendukung terwujudnya keterpaduan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program-program konvergensi stunting yang ada di tingkat desa.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Sukodono, TA TPP Kemendesa Sidoarjo, Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, serta ibu-ibu KPM se-Kecamatan Sukodono.
Husnu Mufid