PISOWANAN AGENG 2023 HARI JADI KAB BLITAR KE 699

Blitar, 5 Agustus 2023.Berpusat di alun alun Blitar, Sejak pagi 07.00 WIB, Peserta PISOWANAN AGENG yang terdiri dari 248 lembaga dari tingkat Desa/Kelurahan, 22 Kecamatan dan Seluruh SKPD se Kabupaten Blitar hari ini berbaris rapi berseragam Beskab Jawa khas Matraman dengan blangkon dan syal Cakra Palah dan kain batik dari asosiasi pembatik khas Blitar, ber jalan dengan Gagah dan Sumringah dengan Panji kebesaran masing masing, melaksanakan Upacara PISOWANAN AGENG menuju Pendopo Agung Ronggo Hadi Negoro ( Utara alun alun , jl Semeru no 40 Blitar).

Konsep Upacara mengambil tema sesuai dengan Sejarah Kelahiran Kab Blitar yang penuh nuansa Adat Jawa Matraman. Pimpinan Pasukan Ki Ageng Tambak Boyo memimpin Pasukannya masuk dari Pintu pendopo sebelah Timur, sementara separoh pasukan di pimpin Ki Ageng Tambak Yudo, masuk dari pintu sebelah barat.

Di tengah tengah arena Nampak Mahamentri Izul Mahrom( bapak Sekda) mengawasi dengan khidmat 2 barisan yang nampak seperti Sepasang Singo Barong berdandan beraneka warna dan tabur bunga, membawa Panji Pataka Kab Blitar, Foto Foto Mantan Bupati 1 s d terakhir, ditaburi kembang setaman dan Arum dupa wangi. Persis Pisowanan Ageng menghadap Sang Raja di Keraton Jawa Nuswantara.

Dengan logat bahasa Jawa ala keraton Mataram, selanjutnya Ritual Sasrahan Panji Panji Pataka di mulai dari: 1). Penyerahan Kitab Sejarah Blitar dari Maha Mentri (Sekda Izul Mahrom) kepada Maha Rani Rini ( Bupati Blitar yang seorang perempuan).

“Yo, saya terima. Semoga Kitab ini menjadi pedoman untuk mengayomi, menentramkan dan mensejahterakan Segenap masyarakat di kabupaten Blitar ” jwb Bupati perempuan itu begitu menerima Kitab Pusaka.

Selanjutnya pembacaan Serat Kekancingan Jejer e Kadipaten Balitar di bacakan oleh Endro W ( Kadisporbudpora).

Dijelaskan bahwa Sejarah kabupaten Blitar itu di bagi 2 periode:
1).Sejak abad 9 Masehi, era keraton Mataram kuno saat Dyah Balitung ( tercacat di Prasasti Kenwu, 829 Saka, 20 Nopember 907 Masehi.
J

uga tercacat di Prasasti Pandelegan 1038 Saka dan juga di Prasasti Gurit( Wlingi ) abad 11 Masehi.
2).Di Serat Negara Kretagama, di Prasasti Blitar 1 brawijaya2 tahun 1246 Saka, 5 Agustus 1334 Masehi.
dan pada tgl 5 Agustus 1976 Bupati Blitar menetapkan HURUF HAMBANGUN PRAJA sebagai motto peringatan hari jadi kabupaten Blitar.”

Lalu bersama Panji Kebesaran Kab Blitar di serahkan ke Sekretaris Dewan untuk di kembalikan ke Gedhong Pusaka.

” Dengan rasa syukur, Terima kasih dan rasa cinta yang besar kita telah bersama sama membangun Blitar, sehingga ekonomi blitar meningkat, 1558 kilometer jalan telah dibangun, dibln juli kmarin 599 jalan telah di hotmix, perkara lahan, yang adalah nomor satu kita punya se-Jatim, 133 ha sudah di serahkan ke masyarakat Modangan, dan lahan hutan 5217, sesuai SK menteri 2023, tentang pelepasan lahan Perhutanani.

Angka kemiskinan kita juga sudah turun. Blitar juga berprestasi menjadi kabupaten yang layak untuk anak.

Dengan motto RUKUN AGAWE SANTOSA, CRAH AGAWE BUBRAH Mari selanjutnya mari kita wujudkan Blitar yg sejahtera yang di ridhoi Gusti Allah ” ujarnya menutup sambutan nya.

Selanjutnya Ibu Bupati menyerahkan Piagam Penghargaan kepada perwakilan keluarga Pahlawan /Pejuang yang berasal dari Blitar seperti Supriadi, Bung Karno, Mbah Turut, Syech Hasan, Mbah Tugu dll. Juga kepada para Pemuda Pelopor tahun 2023.

Dalam sambutan yang ber bahasa serba Jawa, Ibu Bupati Blitar itu menyatakan:
“Terimakasih kepada Tamu Undangan yang hadir. Bapak Wali Kota Blitar, segenap Muspida, Muspika, Para Pimpinan lembaga di lingkup pemerintah dan non pemerintah, para pinisepuh, dan tamu kehormatan dari Paguyuban keluarga besar Blitar di Samarinda, Gorontalo, dan Batam. Bapak Camat, Kades dan awak media.”

Serangkaian acara Upacara PISOWANAN AGENG 2023 tersebut ditutup dengan doa dua pemimpin Doa: ala Jawa dan Islam Mataraman, oleh Ki Agus Guno Santiko.

Hadirin tamu undangan begitu puas dengan serangkaian acara yang baru saja berakhir dengan kembul bojana andrawirya, yang sebelumnya di iringi tarian rombongan penari RSUD Wlingi yang dengan lemah gemulai menari dengan Sumringah, seakan mewakili Sumringah nya seluruh masyarakat kabupaten Blitar yang pada saat HUT KEMERDEKAAN RI ke 78 tahun ini, Kabupaten Blitar hari ini genap berusia 699 tahun. Langit diatas Pendopo Hadi Negoro pun BERSINAR CERAH.
( Ki Ageng Jontor Siswanto).