Catatan : Arif Pojok Baca Nahdliyyin
Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur patut Berbangga atas Keberadaan Sholawat Badar,Sebuah Sholawat yang diciptakan di Banyuwangi pada Tahun 1960.Sholawat Kebanggaan Warga NU dan Kini Mendunia ini diciptakan oleh Almaghfurllah KHR.Ali Manshur,Mantan Kepala Departemen Agama Banyuwangi yang pada saat itu juga menjabat sebagai Ketua NU Cabang Banyuwangi.Selepas Berdinas di Pulau Dewata Bali sebagai Pegawai Departemen Agama kemudian menjadi Anggota Konstituante RI dari Bali lewat Partai NU,Ali Manshur kemudian berpindah ke Banyuwangi.Dan di Banyuwangi inilah kemudian Sholawat Legendaris tersebut tercipta.
Sekian Tahun Lampau Kala Saya di Jakarta dan Bertemu dengan Seseorang di Stasiun Senen,Ia bertanya tentang Asalku dan Kujawab bahwa Saya berasal dari Banyuwangi.Kulihat Mimik Wajahnya menampakkan keheranan kala kusebut nama Banyuwangi.Sembari berkata lirih Ia pun berkata ” Mohon Maaf,Banyuwangi itu yang Daerahnya banyak Orang Sakti itu ya? Yang banyak Ilmu Santetnya itu ya ? ????
Sekian Tahun lampau Kala nama Banyuwangi disebut,yang terbayang dalam benak Kita pasti segala sesuatu yang beraroma Menyan.Kalau tidak Santet pasti Aji Jaran Goyang atau Aji Semar Mesem ????
Keadaan mulai berubah kala Kabupaten Banyuwangi dipimpin oleh Bupati yang kini menjadi Menteri di Kabinetnya Pak Jokowi.di Eranya,Bupati ini mulai Getol menawarkan dan menjual Citra Baru Banyuwangi sebagai Kabupaten dengan Pesona Wisata Alam yang luar biasa.Bupati yang Lihai dan sangat canggih Bernarasi + Berorasi ini begitu canggih mengolah kata dalam menawarkan potensi wisata Daerahnya kepada siapapun terutama kepada investor yang siap diajak bekerjasama dalam mendorong dan mengangkat potensi wisata di Banyuwangi.
Dalam sebuah kesempatan,Saya pernah mendengar sendiri Pidato dari Sang Bupati ini kala Ia memberikan gambaran terkait potensi wisata daerahnya.Ia bercerita bahwa di Dunia ini hanya ada Dua Tempat yang mempunyai Api Biru yang berasal dari Kawah Gunung Berapi.Selain di Luar Negeri ( Finlandia ? ) dan Satu di Kawah Ijen Banyuwangi.Begitu Sang Bupati Muda ini selesai Berbicara dengan Intonasi Suaranya yang sedap dan tata kalimatnya yang indah,Tepuk Tangan Bergemuruh.Beberapa Hadirin yang duduk di sampingku berbisik lirih ” Hebat Bupati Banyuwangi ini.Muda,Ganteng dan Cara Menjual Potensi Wisata Daerahnya sangat menarik ” ????
Saat ini,Selain beragam Potensi Wisata berbasis Alam seperti Kawah Ijen yang ditawarkan,Banyuwangi juga punya Banyak wisata Budaya berbasis Kearifan Lokal seperti Tari Gandrung yang kemudian diolah sedemikian Rupa agar makin Marketable atau lebih Mengglobal Jualannya.Citra Tari Gandrung yang dahulu cuma begitu begitu doank kemudian dipermak.
Tari Gandrung kemudian dibuatkan Panggung khusus dan agar lebih tampak menggelegar dan mengagumkan,dibuatlah kemudian Panggung Festival 1000 Penari Gandrung yg menari secara Massal bersama sama di Pinggir Pantai Boom di Tengah Kota Banyuwangi.Gelaran yg telah berjalan beberapa kali ini ternyata mampu menggugah Atensi dan perhatian siapapun.bukan hanya wisatawan Lokal saja yg menyemut membanjiri Banyuwangi tapi juga Tamu Tamu Asing Mancanegara hingga kalangan Jajaran Pejabat Elit Jakarta dan Politisi ( Selalu dan selalu ???? ).
Begitu Banyak Hal menarik saat ini yang bisa Anda Eksplorasi di Banyuwangi.Anda Pecinta Situs Sejarah ? Pecinta Mistik ? Pecinta Wisata Alam ? Pecinta Seni Budaya ? Semua ada di Banyuwangi termasuk juga Bila Anda menyukai Wisata berbasis Religi.Sholawat Badar yang lahir di Banyuwangi seperti yang dibahas diatas adalah contohnya.Jutaan Umat Islam di Negeri ini Pasti Tahu dan mengenal Sholawat Badar.Telah banyak pula Para Musisi Kita menyanyikannya diatas Panggung atau Dapur Rekaman.Meski dilagukan dengan Irama Dangdut seperti milik Haji Rhoma Irama atau Agak Ngerock seperti milik Grup Band Dewa,Sholawat Badar tetap asyik untuk didengar dan dinikmati.Tak cukup Para Musisi Kita yang menikmati Berkah Sholawat Badar.Bahkan Massa 212 yang kemarin begitu Heboh dan Atraktif membanjiri Monas hanya untuk Sholat Berjamaah dan Menyemut memenuhi Masjid Istiqlal hanya untuk numpang tidur,juga turut membaca Syair Sholawat Badar.Termasuk juga Si Ustadz Fenomenal seperti Sugik Nur dalam Ceramahnya.Si Sugik Nur ini dalam sebuah Ceramahnya tampak membaca Sholawat Badar meskipun bacaannya ternyata memancing tawa orang lain.Kalimat Sholatullah Salamulllah dalam Sholawat Badar Ia Baca dengan bacaan Sholatullah Sholamullah ( Pakai Shod bukan Sin dan bacaan si Sugik Nur ini uniknya malah disambut dengan pekikan Takbir oleh para Jamaahnya
Banyuwangi kini telah ditetapkan sebagai Bumi Sholawat Badar.Sebuah Brand yang memberikan pesan kepada siapapun agar mengingat bahwa di Banyuwangi inilah lahir sebuah Sholawat legendaris yang dibaca bukan hanya oleh Para Warga NU saja tapi kini telah Mendunia.
Sebagai sebuah Brand atau Merek,tentu hal ini bagus dan patut untuk diapresiasi.Yang menjadi masalah adalah…Sudahkah Bupati Banyuwangi saat ini mengetahui dan memahami betapa Brand Baru Banyuwangi sebagai Bumi Sholawat Badar ternyata belum benar benar difahami dan diaplikasikan dengan baik oleh Jajarannya ? saat ini hampir di Setiap Kantor Dinas/Badan di Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selalu ada Pojok Baca/ Ruang Baca.Tapi uniknya Saya kerap melihat Sama sekali di Pojok Baca atau Ruang Baca tersebut tidak ada Buku yg minimal menjelaskan tentang Sejarah Sholawat yg digunakan sebagai Brand Kabupatennya.
Yang banyak saya temukan justru Buku Buku Keagamaan karya kalangan Minhum dan yang ironis Saya bahkan pernah menemukan Buku Buku bertema Khilafah di sebuah Masjid di Kampus ilmu Kesehatan di Banyuwangi ( Entah Buku Buku tersebut masih ada atau disembunyikan saat ini ? ) Hehehe