
Oleh:
Drs. Hasan Basri
# Pengertian Korban berasal dari bahasa Arab قرب yang bermakna “telah dekat”, maksudnya mendekatkan diri kepada Allah swt. Manusia hidup di dunia tidak lain adalah hanya menghamba kepada Allah swt. Sosok keteladanan penghambaan Allah swt dengan dengan penuh jiwa, yaitu Nabiyullah Ibrahim as, beliau sampe memperoleh gelar Kholilullah dimana sama sekali tidak pernah mengeluh saat melaksanakan perintah Allah swt walau jiwa, raga dan harta sekalipun beliau korbankan hanya untuk Allah swt. Berpuluh-puluh tahun ingin punya anak, seraya berdoa :
رب هب لي من الصالحين
” Ya Allah anugerahilah aku putra yang Sholeh”.
Baru setelah puluhan tahun punya putra yang bernama Ismail, secara mendadak dan tiba-tiba setelah Ismail baru menginjak remaja diperintah oleh Allah swt untuk menyembelihnya, itupun Nabi Ibrohim tidak pernah mengeluh, beliau tetap melaksanakan perintahnya dan beliau kesampingkan perasaan Egois/انانية nya kepada Allah swt dan tidak mengeluh serta tidak merasa dirinya adalah dirinya akan tetapi beliau merasa sebagai عبد الله (Hamba Allah), yaitu sebagaimana Allah swt berfirman :
وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون
” Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali menyembah/mengabdi kepada Allah swt.
Hikmah yang perlu kita ambil, yaitu jangan lah kita merasa diri kita adalah diri kita, ABRI merasa dirinya ABRI, guru merasa dirinya guru, Pejabat merasa dirinya pejabat, Ustadz atau Kyai merasa dirinya Ustadz atau Kyai tidak pernah terlintas dibenaknya mereka adalah hamba Allah swt, kalau mereka masih merasa dirinya adalah dirinya maka sifat SOMBONG ada pada jiwa mereka, biasa nya mereka mempunyai penyakit Stress, depresi yang disebut POST POWER SYNDROME #
~ الله اعلم ~