Kediri, Menaramadinah.com Sabtu Wage, 22 Juli 2023 Menjadi KETUA KELOMPOK PKH, selain mendapatkan haknya yaitu berupa finansial yang jumlahnya disesuaikan dengan komponen yang dimilikinya, bantuan pembinaan yang berupa: edukasi, motivasi, fasilitasi, dan advokasi, tetapi juga mendapat kan pengalaman menjadi ‘PEMIMPIN’, sehingga mempunyai pengalaman dan kesempatan yang berbeda dengan anggota KPM pada umumnya, salah satu nya adalah Ketua Kelompok Melati Desa Kandangan turut mengisi buku DAMPINGI DENGAN BAHAGIA KPM PKH.
Ini adalah profil Ketua Kelompok itu, bernama Sutilah, tempat tanggal lahir Kediri, 22 April 1978.
Mbak Lah, panggilan sehari-hari ini mempunyai dua anak perempuan yang pertama sudah menikah dan mempunyai seorang anak perempuan yang masi balita, anak perempuan yang kedua masih sekolah di tingkat dasar, yaitu Irza Dwi Septiani, klas 6 SD.
Dia, Sutilah adalah sosok nenek muda yang penuh sopan santun, berbahasa baik dan halus, menghormati semua orang termasuk kepada para pendamping PKH, ringan tangan dan suka bersedekah, terutama makan dan minum.
Secara lahiriah, atau fisiknya, Sutilah, berbadan seksi, berlesung pipit dan bibir mungil dengan sederet gigi yang putih bersih.
Saat ini bertempat tinggal di Jl. Pare Lama, atau utara pasar Kandangan. Keseharian nya menekuni usaha catering.
” Saya adalah KPM PKH sejak tahun 2017″ ungkapnya mengawali kisahnya. Lebih lanjut dia berkat: “Alhamdulillah saya sangat bersyukur semoga ada nya dana bansos PKH bisa bermanfaat pada keluarga kami dan di manfaatkan dalam keluarga kami” semoga berkah dan barokah amin. Selama ini dia di dampingi pendamping PKH yang bernama Bapak Nur Habib S.P.d.,M. Pd.I, selama 6 tahun ini, ada banyak hal yang berkesan baginya. “Kesan saya adalah di setiap kegiatan pertemuan kelompok Pak Habib selalu di awali bacaan; Bismillah/Alhamdulillah lalu diajak membaca sholawat nabi 10 kali” tuturnya dengan semangat. Dia berharap dengan sholawat itu semoga kita semua selalu mendapatkan syafaat nabi besar Muhammad SAW.
Satu hal lagi yang tak ketinggalan adalah selalu mengajarkan tentang tajidul iman artinya adalah para KPM diajak memperbaharui ‘keimanan’. Tajidul iman itu berupa bacaan fatihah, satu kali syahadat, tiga kali, takbir tiga kali, fatihah satu kali, syahadat, tiga kali, takbir enam kali, fatihah satu kali, syahadat tiga kali, takbir sembilan kali dan ditutup fatihah satu kali.
Mbak Lah, menjelaskan bahwa Pendamping nya yaitu Nur Habib, orang yang percaya sepenuhnya kepada Allah SWT. Selalu berpesan agar KPM selalu bersyukur. “Tidak peduli pada saat kita lapang atau sempit kita harus bersyukur” jelasnya. Dia juga menjelaskan bahwa Pak Habib, memiliki ke-iman-an, ke-takwa-an dan percaya sepenuh nya pada pertolongan ALLAH SWT, yang kuat. “Beliau juga memberikan materi atau ilmu pengetahuan tentang pendidikan ajaran bagaimana kita sebagai anggota PKH yang baik yang bisa menyikapi dan mempelajari tugas – tugas kita dalam keluarga bahagia sejahtera” paparnya dengan senyuman manis.
“Ini adalah beberapa ke-Unik-an nya Bapak Nur Habib, yaitu sering kali beliau berkunjung dalam kegiatan PKH sering menggunakan motor Honda ulung 80cc dan membawa tas besar yang di taruh keranjang besi di bagian tengah” ungkapnya .
Saat itu pertemuan kelompok PKH melati 7 Jl.Pare Lama itulah kesan Sutilah sebagai ketua kelompok.
Untuk sifat baik Bapak Nur Habib menurut nya adalah; ramah, sabar, rendah hati, murah senyum, menyayangi anak – anak kecil dan humoris.
Harapan Sutilah kepada Bapak Nur Habib antara lain adalah; pertama semoga amanah dalam menjalankan tugas sebagai pendamping PKH di tempat lain lebih baik lagi, dan kedua: bisa mengamalkan ilmunya yang berguna bagi semua KPM PKH dimana pun berada.
” Tetap semangat dan sukses slalu buat Bapak Nur Habib ” pungkasnya.
Nur Habib, mengabarkan.