Oleh : Kang Itong – Ketum FHTTA-K2 Indonesia.
Mamang asyik dan enak serta nyaman *_Berjuang Lewat Medsos_* tidak mengeluarkan dana atau biaya yang berlebihan cukup dengan HP yang sudah terisi paketan atau penuh dengan sinyal Wifi. Antarsesama pejuang saling adu keterampilan *_Nge-share konten atau link yang menyangkut berita tentang berita nasib tenaga honorer_* bahkan bak pahlawan kesiangan yang selalu tampil di depan berkomentar dan berceloteh tentang berita-berita yang belum ada jeluntrung kepastiannya, bak pakar dan ahli hukum yang selalu berdalil dengan logika yang tak masuk nalar… masih katanya… sudah berani *_Nge-share_* di grup-grup WA yang diikutinya.
Akan tetapi giliran ada sebuah *_Informasi yang nyata tentang perjuangan untuk turun AKSI atau datang ke pusat guna mengawal Data Tentang nasibnya semua pada bungkam seribu bahasa dan diam, kalaupun ada yang berkomentar dengan alasan yang sangat klasik : Ma’af tidak bisa bergabung atau ikut AKSI atau mengawal data karena yang ini yang itu_* Kami memakluminya karena hampir semua para tenaga honorer khususnya honorer TTA-K2 sudah banyak yang berusia di atas ambang batas dan sebagian ada juga yang tertipu dengan oknum para pengurus forum honorer di daerahnya dengan tidak sedikit bahkan sudah ada yang mengeluarkan dana hampir *_Puluhan Juta Rupiah_* yang disetor ke oknum pengurus forum honorer tapi apa hasil dan faktanya hasilnya *ZONK
Bisa jadi berangkat dari alasan inilah para tenaga honorer khususnya honorer TTA-K2 banyak yang enggan dan malas untuk bergabung dengan perjuangan saat ini karena kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah belum menyentuh dan memihak nasibnya, selama ini yang dianakemaskan para tenaga honorer dari guru, tenaga kesehatan dan penyuluh pertanian sedangkan para honorer tenaga teknis dan administrasi merasa kurang diperhatikan dan seperti dianaktirikan.
Kami pengurus Pusat FHTTA-K2 Indonesia masih positive thinking dan yakin saatnya nanti jika para Honorer TTA-K2 masih ada harapan walaupun tidak sepenuhnya akan diangkat menjadi ASN.
Karena MENPAN-RB sudah banyak mendapat masukan dari berbagai pihak hal ini DPP FHTTA-K2 sudah mengirimkan dokumen dan data tentang penyelesaian tenaga honorer khususnya honorer TTA-K2 secara lengkap dengan fakta-fakta serta kecurangan yang telah terjadi selama ini bahkan disertai dengan bukti-bukti yang sangat akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.
Tidak tanggung-tanggung kami *_Siap Adu Data_* jika pihak KemenPAN-RB atau Pemerintah memanggil kami untuk memberikan penjelasan yang akurat tentang penyelesaian nasib para Honorer K2 khususnya Honorer TTA-K2 ini.
Kami masih optimis sebelum bulan November 2023 solusi untuk menyelesaikan PR ini sudah diagendakan oleh KemenPAN-RB. Maka pada kesempatan ini kami mengajak kepada teman-teman Honorer K2 yang masih tersisa untuk : *_Bangkit dan bergerak_* guna mengawal database THK2 yang sudah diwacanakan yang terangkum dalam RUU ASN, PPPK part time menjadi sarana baru untuk meredakan kekhawatiran honorer atas penghapusan di November 2023.
Selain mengawal database THK2 Insyaa-Allah minggu depan kami akan turun ke jalan yang sepenuhnya akan dikawal dan didukung KSPI dengan Partai Buruhnya. Nasib Honorer TTA-K2 serasa sudah di ujung tanduk kapan lagi kita mau protes dan mengadukan nasib kita kalau tidak sekarang.