Kediri, 09/07/23’Gelaran wayang kulit dengan lakon Pandawa Syukur, menandai 40 tahun alumni SMA Negeri 3 Kediri. Alumni lulusan 1983 berkumpul menikmati gelaran campursari dan aktraksi wayang kulit suntuk yang dipandu oleh dalang kondang Ki Didik Wibowo.
Tidak semua alumni berkesempatan hadir. Tapi paling tidak sudah mewakili kawan-kawan alumni, terang ketua panitia, Bapak Waluyo.
Alumni tahun 83 tersebar ke penjuru tanah air dengan berbagai posisi profesi, pekerjaan beragam. Yang membanggakan karena ada di antara alumni yang sempat menjadi seorang jendral, profesor dan pejabat eselon II di Pemprov Jatim.
Peserta paling jauh yang berkesempatan hadir dari Tanggerang, Yogyakarta, dan Banyuwangi.
Rata-rata mereka yang bekerja di pemerintahan sudah pensiun. Satu di antara yang hadir paling jauh dari Jakarta, H.Bambang Sutrisno, S.H., M.Tr. Beliau kebetulan perwira tinggi TNI AL berpangkat Mayjen (Mar) sudah purnatugas tahun ini. Jabatan terakhir beliau sebagai Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Politik Lemhannas, itu mewakili kawan-kawannya bernasehat “…agar silaturahim ini dibina dan dipertahankan sampai semampu pisik rohani kita mendukung. Manfaatkan sisa umur kita untuk memperbanyak ibadah. Kawan-kawan yang muslim jangan teledor shalat lima waktunya”, tegasnya.
Sambutan lain diberikan ke perwakilan alumni perempuan dari Banyuwangi, Ibu Hj. Wahyu Handayani, M.Si. yang kebetulan masih aktif sebagai Kepala SMP Negeri di Dinas Pendidikan, Kabupaten Banyuwangi. Juga berpesan agar dalam suasana reuni tetap mengedepankan pertemanan, persaudaraan dengan cara memelihara kesetaraan bahwa kita ini selalu mengingat saat masih sama-sama menjadi siswa.
Tidak jaim dengan anggapan ‘siapa saya dan siapa kamu’ atau jangan merasa ‘ah hanya saya’. Dibudayakan saling membantu, saling meringankan beban kawan yang sedang membutuhkan baik dalam bentuk material maupun spiritual; support dan doa”, ujar alumni asal Bandar yang familier dipanggil Ibu Weha.
Terima kasih, ungkapan kru panitia atas kehadiran dan partisipasinya kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dan juga tak lupa kesediaan Pondok Pesantren Husnul Khatimah, asuhan Bapak H. Santoso, suami Hj. Dwi Ariani (Hj. Nining) menampung teman-teman dan sebagai tempat pertunjukkan wayang kulit. Seru banget, kata Pak Tugimin, Pak Agung, Pak Benny, Gus Ulum, Pak Ikhwanto, Bu Kuswin, dan kawan-kawan yang lain, yang sempat suntuk mengikuti alur cerita gelaran itu.
Berencana kalau masih diberi kesehatan dan kekuatan lahir batin, nanti kita adakan gelaran Reuni Emas 50 Tahun, ungkap Komandan Bambang, yang lulus pendidikan AAL (Akabri) 1989. Semoga Allah Swt meridhoi. Aamiin.
MGR Jurnalis Menara Madinah.com