Plaspasan dan Pagoda Mendem Pedagingan Puri Surya Majapahit Trowulan Mojokerto

Mojokerto-menaramadinah.com-Puri Surya Majapahit Triwulan Mojokerto pada Rabu, 5 Desember 2018 mengadakan kegiatan Plaspasan dan Pagoda Mendem Pedagingan.

Acara digelar cukup meriah dengan hadiri Ida Pedande Giri Panearse dari Griya Gede Diling Bali. Juga hadir masyarakat dari Singaraja dengan menggunakan sejumlah bus yang diparkir di halaman Pendopo Agung Trowulan Mojokerto.

Selain itu, hadir masyarakat dari Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Tiongkok, Taiwan dan Blitar. Mereka datang dua hari dan sehari sebelum acara dimulai. Sehingga suasana benar-benar dan semangat spiritual nampak bersinar.

Hendrik Hariyanto yang merupakan Chef andalan dari Brahmaraja XI Wilatilta menjamu makanan vegetarian, baik itu berupa bakmi, soto,bakso dan mihun kepada seluruh peserta yang hadir.

Ketika acara mulai digelar tepar pukul 10.00 wib siang, diawali dengan mendak Ke Brahmaraja XI dengan diiringi pengawal pasukan Majapahit, para penari khas Majapahit yang terdiri para wanita Bali berpakaian merah dan putih serta bhiksu dan bhikhuni.

Selanjutnya menuju lokasi upacara ritual Plaspasan dan Pagoda Mendem Padagingan. Langkah kaki tegap dan bunyi seni Jawa dari Ponggok Blitar dan seni Bali silih berganti menyambut kedatangan Brahmaraja XI bersama pasukan dan rombongan yang terdiri dari peserta.

Sesampainya ditempat langsung acara dimulai dengan dipimpin Ida Pedanda Panearse. Suasana menjadi makin sakral setelah dibacakan mantra dan meletakkan sesaji. Dibantu para Brahmana dan pelinggih. Berlanjut dengan upacara pembersihan Candi Ibu Majapahit, Pagoda, tombak, banten, sesajen.

Setelah dinyatakan bersih, maka dilakukan upacara melaspas Pagoda yang baru dibangun. Suasana menjadi meriah dan bahagia diiringi tarianĀ  Jauk, condong, topeng Sidekarye dan tarian renteng yang kesemuanya dari kerajaan Majapahit.

Begitu tari-tarian berakhir dilanjutkan dharma wacana oleh Betara Agung Brahmaraja XI Wilatikta. Pesannya Pancasila itu berasal dari Majapahit. Kita lestarikan melalui kegiatan ini.

Para peserta yang hadir mendengarkan dengan seksama sambil duduk dipinggir tanaman bunga Wijaya Kusuma yang banyak tumbuh secara liar. Ada pula yang mendengarkan di pinggir rumah tua Majapahit. Dari kalimat per kalimat didengarkan.

Dengan berakhirnya darma wacana dari Brahmaraja. Berakhir pula acara tersebut. Dilanjutkan dengan diskusi dan foto bersama. Kemudian ngiring Brahmaraja menuju Istana Puri Surya Majapahit diiringi lagu seni Jawa. Rombongan punĀ  mengikuti dari belakang sambil membawa umbul-umbul khas Majapahit. Dua jam kemudian rombongan kembali ke Bali dengan naik bus.

Husnu Mufid

Koresponden MM.com