Sigli _ menaramadinah.com-Kehadiran Presiden RI Joko Widodo di Rumoh Geudong, Desa Bili Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, dalam rangka Plaksanakan Rekomendasi Penyelesaian Pelanggaran HAM yang berat, pada tanggal 27 Juni 2023 telah berlangsung sukses.
Apresiasi atas suksesnya agenda nasional itu, tertuang dalam surat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, nomor B-2523/HK.00.03/07/2023, perihal ucapan terima kasih, yang ditanda tangani oleh Sekretaris Kemenko Polhukam Letnan Jenderal (TNI) Teguh Pudjo Rumekso.
“Sehubungan dengan hal tersebut diatas, disampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya atas segala dukungan dan bantuannya, pada kegiatan Kick Off Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat, yang telah dihadiri oleh Presiden RI pada tanggal 27 Juni 2023, di Rumoh Geudong, Desa Bili, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Sehingga acara tersebut dan terselenggara dengan baik, aman dan lancar,” demikian bunyi surat Kemenko Polhukam.
Sebagai tambahan, sesuai dengan instruksi Presiden RI, Nomor 2 Tahun 2023, Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat, Sebagaimana juga telah disebut oleh Presiden Jokowi, terdapat 12 peristiwa pelanggaran HAM berat, diantaranya:
1. Peristiwa 1965-1966
2. Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985
3. Peristiwa Talangsari, Lampung 1989
4. Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis, Aceh 1989
5. Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998
6. Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
7. Peristiwa Trisakti dan Semanggi I – II 1998-1999
8. Peristiwa Pembunuhan Dukun Santet 1998-1999
9. Peristiwa Simpang KKA, Aceh 1999
10. Peristiwa Wasior, Papua 2001-2002
11. Peristiwa Wamena, Papua 2003
12. Peristiwa Jambo Keupok, Aceh 2003.
Menanggapi suksesnya kehadiran Presiden Jokowi itu, Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adiswanto MSi, mengatakan bahwa keberhasilan acara itu, berkat kerjasama segenap pihak. Sehingga kegiatan berlangsung aman, damai dan lancar.
“Salam Pidie Mulia, Alhamdulillah, suksesnya kehadiran Presiden Jokowi di Kabupaten Pidie, sudah barang tentu tidak terlepas dari dukungan segenap pihak, yang telah turut memberikan sumbangsih, baik langsung maupun tak langsung,” ujarnya.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Pidie itu, peristiwa kehadiran Jokowi itu merupakan tonggak sejarah bagi Kabupaten Pidie dan Aceh khususnya, serta Indonesia pada umumnya. Karena, momentum itu memang sudah ditunggu – tunggu oleh semua kalangan.
“Ini langkah yang baik, untuk membangun masa depan generasi Pidie, yang terbebas dari dendam masa lalu, dalam bingkai NKRI, tanpa meninggalkan aspek budaya lokal,” katanya.
Lebih jauh, kata Wahyudi, tentunya untuk membangun Kabupaten Pidie tidak cukup hanya dengan seremonial belaka, melainkan harus diikuti dengan langkah nyata.
“Selanjutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan secara gotong royong, serta dengan sinergisitas pemerintah, masyarakat serta media massa dengan beralaskan silaturahim serta di bawah bimbingan selalu para alim ulama,” kata Alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember tersebut. (*) yuris