Kediri-menaramadinah.com-Kediri banyak menyiimpan misteri tentang Bapak Bangsa Seokarno. Selain diyakini nama Soekarno berasal dari bumi Kediri, awal Pancasila digali juga dari bumi Kediri, dan ternyata Soekarno juga mengaku bahwa dirinya masih keturunan Kediri.
Misteri tentang Soekaro masih keturunan darah Kediri inilah yang akan dibedah dalam diakusi kebangsaan bertajuk “Orang Kediri Harus Mengerti, Ternyata Soekarno Keturunan Kediri” yang akan di gelar bertepatan pada Haul Bung Karni Ke-53 di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Desa Pojok Kec. Wates Kab. Kediri.
Ketua panitia Haul Bung Karno Ndalem Pojok mengatakan diskusi ini penting untuk menggungah rasa kebangsaan bagi generasi muda kshususnya generasi muda Kediri.
“Kita prihatin dengan hasil survey Satara Insstitute yang mencatat bahwa 83,3 anak -anak muda di Indonedia menyatakan bahwa Pancasila bukanlah Ideologi Permanen. Untuk itulah pada acara Haul Bung Karno Ke- 53 ini kita ingin membedah Soekarno keturunan Kediri dengan harapan masyarakat luas bisa mengerti, khususnya masyarakat Kediri sendiri. Saya yakin banyak masyarakat Kediri yang belum memahami hal in,” terang Lukito.
Dalam pangangan Ndalem Pojok kegamangan generasi muda dalam memahami Pancasila bukanlah semata-mata kesalahan anak-anak muda tapi boleh jadi ini juga kesalahan para orang tua.
^Saya kira kita sebagai orang tua juga harus sadar dan mau mengoreksi diri mungkin selama ini juga salah karena tidak mendidik anak-anak kita dengan rasa bangga kepada Pancasila dan rasa nasionalisme. Kalau sejak kecil anak-anak kita didik dengan prilaku yang baik dan rasa bangga terhadap Pancasila saya kira tidak akan seperti itu kesadaran kebangsaani generasi muda kita. Jadi jamgan kita salhkan anak muda mereka itu korban. Kita sendiri yang salah,”ujar Kushartono Ketua Harian Situs Persada Sukarnp Kediri.
Untuk itu Kus, menyakini membangun kesadaran kebangsaan bagi masyarakat dan orang tua juga tidak kalah penting.
Membangun kesadaran kebangsaan itu harus mrlibatkan tiga komponen, tri manunggal yaitu orang tua, masyarakat atau lingkungan dan lembaga pendidikan harus sinkron atau manunggal. Untuk saya rasa penting menyadarkan masyakat khususnya Kediri bahwa Presiden Pertama RI ternayata mengaku sebagai keturunan Kediri. Sebagaimana dituliskan dalam biogeafinya yang sangat terkenal “Bung Karno Pemyambung Lidah Rakyat Indonesia. “Bapakku adalah Keturunan Sultan Kerajaan Kediri,” kata Sukarno, sebagaimana tertuang dalam halaman 23,” ujar Kushartono.
Menurutnya tidak akan ada yang bisa membantah jika Soekarno masih keturunan Kediri.
“Saya yakin tidak akan ada sejarawan yang dapat membantah jika Bapak Bangsa kita Sorkarno adalah ketutunan darah Kediri karena datanya sangat kuat. Otobiografi Soekarno karya Cindy Adams halaman 23 yang menyebutkan keturunan Sultan Kediri tersebut adalah versi terjemahan bahasa Indonesia sementara versi aslinya bahasa Inggris tersebut dalam halaman 19 sama persis juga menyebut Sultan Kediri. My father was from Java. His full name was Raden Sukemi Sosrodihardjo. Raden is a title of nobility meaning “Lord.” Father was descended from the Sultan of Kediri.
“Jadi ini makin menarik, kita sebut Tri Manunggal Jati dari bumi Kediri. Pancasila, nama Soekarno dan darah Seokarno semua mengindikasikan Kediri. Ada pesan moral kembalinya jatidiri bangsa Indonesia. Untuk itu mohon doa restu dan mari ikuti doa dan diskusi terbuka Haul Bung Karno dengan tema “Orang Kediri Harus Mengerti, Ternyata Soekarno Keturunan Kediri”,” pungkas Kus.*Surya