Jember, menaramadinah.com’– Tahun lalu 29 Juli 2022 Pendakwah generasi milenial Ustadz Hanan Attaki pernah ditolak untuk ceramah di Kab Jember. Tapi tahun 2023 ini setelah Baiat di PWNU Jatim. Ulama ulama menerima Kehadirannya diprakarsai NBI pimpinan HRM Ra Lilur Syahlawy.
Dalam ceramahnya Ustad Hanan Attaqi menyampaikan, siap berkolaborasi dengan ulama-ulama muda NU untuk mengembangkan dakwah ala “Wali Songo” di kalangan milenial di wilayah perkotaan atau urban.
Di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihien Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (2/6/2023) malam kemarin menyatakan, ingin kerjasama dengan ulama ulama NU.Muda dalam menggarap dakwah di kalangan milenia di seluruh Indonesia.
“Insyallah, mudah-mudahan, saya sekarang bisa berkerjasama dengan dai-dai muda NU dengan lebih massif lagi, lebih baik lagi, sehingga anak-anak muda Indonesia ini setelah hijrah benar-benar menjadi ahlussunnah wal jamaah. The real aswaja,” kata Hanan Attaki meyakinkan.
Namun, Hanan mengaku tidak akan mendefinisikan sendiri arti ahlussunah wal jamaah. “Itu bukan kapasitas saya. Saya manut kepada dawuh kiai yang mendefinisikan ahlusunnah wal jamaah. Tugas saya sebagai dai di kalangan anak muda adalah menerjemahkan dawuh para kiai ke dalam bahasa anak-anak muda,”
Dalam acara pengajian itu, Hanan Attaki sempat “di-roasting” (diledek) KH Mushoddiq Fikri Farouq alias Gus Fikri. Mengawali pengajian itu, Gus Fikri mengaku ‘kualat’ dengan ustadz muda itu.
“Dulu, saya salah satu orang yang menolak Konser Langit Ustaz Hanan Ataki di Jember. Tapi sekarang saya justru kedatangan beliau,” katanya disambut tawa hadirin.
Hanan tersenyum mendengar ucapan itu. Kalangan NU di Jember memang pernah menolak Konser Langit. Saat itu, Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman juga menyampaikan aspirasi penolakan tersebut kepada publik.
“Pangsa pasar Ustaz ini generasi milenial. Saya generasi kolonial. Sampeyan, kalau saya belum bilang berhenti, jangan berhenti,” kata Gus Fikri yang lagi-lagi membuat Hanan tersenyum.
Menanggapi candaan itu, Hanan justru berterima kasih kepada Gus Fikri dan para ulama NU di Jember. “Jember bukan tempat saya dakwah, tapi tempat saya belajar,” katanya, disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Bendahara Yayasan Nusa Bangsa Indonesia (NBI) Mahathir Muhammad mengatakan, Hanan Attaki bisa menjadi napas dan energi baru untuk penguatan ahlusunnah wal jamaah di kalangan milenial urban.
Mahathir membenarkan dirinya pernah menjadi bagian dari kelompok yang menyuarakan penolakan terhadap pengajian Konser Langit Hanan Attaki di Jember.
Namun, penolakan itu bukan karena Ustaz Hanan Attaki, tapi karena personal yang mengagendakan acara yang terindikasi aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Kami takut Hanan Attaki dimanfaatkan sebagai magnet yang menarik milenial-milenial di Jember, yang setelah Ustaz Hanan Attaki berceramah, mereka (HTI) yang menggarap,” kata Mahathir.
Setahun setelah penolakan itu, Mahathir bersama Yayasan Nusa Bangsa Indonesia menjadi pemkarsa kedatangan Hanan ke Jember.
“Saya menilai ada momentum strategis untuk berkolaborasi dakwah, karena ceruk-ceruk milenial urban itu jarang digarap dai-dai,”ujarnya.
Husnu Mufid