
Catatan Arif Jurnalis menaramadinah.com Wilayah Kota Banyuwangi.
Apa yang terbersit dalam Benak Anda bila mendengar Nama Banyuwangi ? Santet ! Bila Nama Banyuwangi disebut,hal yang pasti terbayang adalah Gambaran sebuah Kota yang Berada di Ujung Timur Pulau Jawa dan berbatasan dengan Pulau Bali.Sebuah Daerah yang ( Menurut Teman Saya dari Jakarta ) Beraroma Menyan dan Mistik yang kuat 😀
Pertanyaannya adalah,Benarkah Banyuwangi Layak disebut sebagai Kota Santet ? Hehehe…. Tergantung dari Sudut mana Anda Melihat Kota Banyuwangi.
Seorang Yuni Shara menyebut Banyuwangi sebagai Kota dengan Pantai yang indah. Seorang Warga Negara Asing begitu terkagum kagum dengan Keindahan Api Biru yang keluar dari Kawah Ijen.Dan Seorang Warga Kota lain bersyukur karena Pasangan Hidupnya yang hampir menggugat cerai dirinya kini malah kembali mesra seusai Digarap Tangan Gaib Wong Osing Banyuwangi.Jadi ? Sawang Sinawang alias Tergantung dari Sudut mana Anda berkepentingan dengan Banyuwangi ☺️
Sepemahaman Saya yang Wong Osing Banyuwangi, Definisi Santet jelas sangat jauh berbeda dari apa yang digambarkan oleh Orang Orang Jakarta.Santet, dari kata Mesisan Gantet atau Lebih baik bersatu.Dahulu kala, Ilmu ini digunakan untuk Merukunkan pasangan yang hampir berpisah.Tidak seperti gambaran dalam Film Film Horor dimana Ilmu Santet digunakan untuk Membunuh Musuh.Yang untuk Membunuh namanya Tenung dan bukan Santet.Penulis Naskah Film kadang harus belajar lebih banyak lagi sebelum menulis naskah dengan Modal Sok Ketahuannya ????
Intinya, berbicara Banyuwangi saat ini jelas makin banyak Makna.Mau ngomongin Santet oke saja, Mau Ngomongin Pantai yang indah siap atau bahkan mau ngomongin Banyuwangi dengan Ratusan Festival yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten ? Semua ada dan lengkap… Hehehe
Yang Wajib Pula Anda ketahui, Sholawat Badar yang Legendaris ternyata ditulis di Banyuwangi.Penulisnya adalah Mantan Ketua NU Kabupaten Banyuwangi pada Tahun 1960 an.Berbicara tentang Sholawat Badar ini juga unik.Sholawat yang ditulis oleh Almaghfurllah KH.Ali Manshur ini ternyata ditulis di Kelurahan Lateng Banyuwangi.Dan persis di sebelah Kelurahan Lateng dimana Kyai Ali Manshur tinggal,ada Kelurahan Temenggungan dimana Lirik Lagu Genjer Genjer diciptakan oleh M.Arief, Seorang Pemuda Warga Kelurahan Temenggungan dan pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi dari PKI unsur Pesindo.Bisa Anda bayangkan bagaimana Riuhnya Suasana pada saat itu dimana Dua Kelurahan yang Bertetangga menyanyikan Dua Lagu yang Beda semangat dan Beda Ideologi dengan Suara yang kencang dan Bersahutan ? Hehehe
Ngomong Ngomong,Apapun Saya jelas Bangga bila saat ini Banyuwangi telah ditetapkan sebagai Bumi Sholawat Badar.Tapi Mbokya jangan cuma Kebanggaan Semu doank ! Mbokya tolong dihargai pula Dzurriyat atau Keturunan Pencipta Sholawat Badar nya.Minimal disapa dan syukur syukur diberikan Apresiasi yang layak.Kalau Apresiasi nya cuma Hadiah Umrah untuk 6 Orang ( Denger Denger awalnya malah Cuma 4 Orang ) Saudara Saya di Cirebon mah jauh lebih Top lagi.Saudara Saya di Cirebon memberikan Apresiasi yang layak bagi Para Dzurriyat Pencipta Sholawat Badar dengan Hadiah 17 Orang Di Umrohin dan Itu cuma cuma tanpa berharap Apapun.Murni hanya berharap Ridlo Allah dan Tabarrukan.