Bali-menamadinah.com-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) B.65 Provinsi Bali bekerjasama dengan Bem Universitas Mahendradatta (BEM UNMAR) hari ini, Kamis, 18 Maret 2023 (18/05/2023) menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan di Halaman Universitas Mahendradatta.
Acara sosialisasi melibatkan kalangan Akdemisi, Dosen generasui muda dan mahasiswa Universitas Mahendradtta
Dalam kesempatan itu, Senator DPD/MPR RI B.65 Utusan Provinsi Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, SE, M(Tru), M.Si, Dr. Ni Ketut Wiratni, SH, MH, Anak Agung Gde Putra Arjawa, SH, MH turut menjadi narasumber pada sosialisasi yang mengangkat tema ” Membangun Bangsa Dengan Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, Dan Bhinneka Tunggal Ika) dan Menumbuhkan Kembali Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
Anak Agung Gde Putra Arjawa, SH, MH selaku pembicara pertama menyampaikan dan menekankan kembali tentang dasar-dasar dari Negara Indonesia yakni Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara Serta Ketetapan MPR Negara Kesatuan Republik Indonesia Sebagai Bentuk Negara Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh warga negara Republik Indonesia pada umumnya serta khusunya bagi Mahasiswa Universitas Mahendradatta sebagai ujung tombak menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyaraka dan penerus bangsa ini kedepanya. Mahasiswa merupakan harapan dan aset bangsa Indoensia. Empat pilar kebangsaan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, guna meningkatkan kesadaran kita tentang kehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat. Gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan; tambahnya.
Selain itu, pembicara kedua Dr. Ni Ketut Wiratni, SH, MH juga menyampaikan, menilik pada sejarah perjalanan bangsa, tokoh-tokoh Bali yang berkiprah di kancah nasional, hampir semuanya nasionalis. Terbukti pada penyusunan UUD 1945, para tokoh dari Bali tepatnya Puri Sukasada Buleleng memiliki satu orang yang bernama I Goesti Ketut Pudja peran yang sangat penting. Pada masa itu, beliau hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda dan juga hadir dan memberikan sumbangsih pikiran dalam penyusuan UUD NRI 1945.
Tetapi dengan seiring berjalanya waktu, sepertinya hal itu mulai terlupakan dan terkikis. Saat ini, orang yang berani menghujat dan mem-bully dan membela ketidak benaran dengan berdasarkan jumlah malah dianggap sebagai tokoh” ujarnya
Lebih lanjut, Dr. Wiratni meungkapkan kekawatirannya akan mulai hilangnya diskusi kebangsaan dan kenegaraan dan digantikan dengan diskusi kepemimpinan pribadi secara indipudu/kelompok atas nama kepentingan golongan. Maka dari itu kegiatan Sosialisasi dan diskusi kebangsaan dan kenegaran seperti saat ini sangat penting untuk dapat terus dilaksanakan secara konsisten guna membangkitkan kembali semangat dan wawasan kebangsaan serta perlu adanya diskusi secara bersama – sama dengan semua kalangan baik mulai dari Akademisi, Pratisi,
Aktipis dan Mahasiswa untu rencang arah pembangunan Indonesia dengan dasar Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, Dan Bhinneka Tunggal Ika), pungkasnya
Sementara itu, Senator DPD/MPR-RI B.65 Utusan Provinsi Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, SE, M(Tru), M.Si atau yang akrab disapa AWK dalam paparannya menjelaskan tentang pentinya membangun bangsa dan peradaban dengan Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, Dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu tidak kalah penting adalah membangun sumber daya manusia Indonesia dengan Empat Pilar Kebangsaan sehingga diharapkan munculnya generasi muda yang berkualitas, berkarakter dengan rasa nasionalisme tinggi dan gemar bekerja keras.
Generasi muda yang berkarakter kebangsaan yang kuat dan pekerja keras akan mampu menjadi penyelamat negara ini termasuk menjadi pimpinan nasional.
“Pancasila sudah menjadi keyakinan bangsa Indonesia sebagai dasar negara dan memayungi UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Maka, Empat Pilar Kebangsaan akan menjadi nilai dan kekuatan bangsa yang tak akan terpisahkan oleh gelombang zaman,”
7Selain itu, dengan mengikuti kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, kepada seluruh peserta diharapkan dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan. Sehingga, mampu pula menjelaskan dan menanamkam Empat Pilar Kebangsaan ini sejak dini, minimal di lingkungan SKPD dan lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tutup AWK.
Wayan Supiartha