Hadits Tamatik Tentang Silaturrahmi

Catatan Yahya Aziz Dosen FTK Uinsa Surabaya.

Beberapa hari yang lalu kami kedatangan tamu ibu2 anggota Majlis Ta’lim Alhikmah Bumi Gubeng Kertajaya Surabaya.
Majlis taklim ini berdiri tahun 1993 dengan pengajar utama KH. Dr. Syukron Jazilan. Sejak 1993 kami masih mahasiswa IAIN Fak. Tarbiyah ikut bantu mengajar ngaji sampai sekarang bersama ust Nurul Fajri, jadi sudah 30 tahun kami mengabdi.
Silaturahmi sekarang mulai tergerus dengan teknologi. Orang enggan bertemu tatap muka sejak muncul nya WA dan Video call.
Alhamdulillah ibu2 ini rutin silaturahmi ke rumah sejak 1994.
Kata SILATURTAHMI terdiri dari kata ;shilah dan ar-rahim, yang secara bahasa diartikan sebagai menghubungkan tali kekerabatan atau rasa kasih sayang antar sesama manusia.
Tujuan dari diperintahkan menjalankan silaturahmi adalah berkaitan dengan keharusan bagi setiap manusia untuk menjaga hubungan persaudaraan. Manusia diharapkan bisa saling menjaga, menyayangi, menghormati, dan saling menyelamatkan. Terlebih, di era kemajuan teknologi saat ini, silaturahmi menjadi salah satu hal yang penting dilakukan.

Hadits tematik yang membahas tentang anjuran silaturahmi
dibahas dalam banyak riwayat hadits di antaranya:

1. Hadits Perintah untuk Silaturahmi
Mengutip salah satu ajaran nabi ada perintah untuk bersilaturahmi tercantum dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-anshari:
قال رسول الله عليه صلي الله عليه وسلم :
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ(رواه بخاري)

Artinya: “Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi ” (HR Bukhari).

2. Hadits ancaman memutus silaturahmi.
Mereka yang memutus tali silaturahmi juga mendapatkan ancaman dosa. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut:
قال رسول الله صلي الله عليه وسلم :
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ
Artinya: “Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia -bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat- daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi.” (HR Abu Daud).

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW mengingatkan ancaman bagi pemutus tali silaturahmi. Abu Jabir bin Muth’im meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
قال رسول الله صلي الله عليه وسلم :
لا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ او قاطع الرحم (رواه بخاري مسلم)

Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi).” (HR Bukhari dan Muslim).

3. Hadits Keutamaan Silaturrahim.
Keutamaan silaturrahmi adalah melapangkan rizki dan memperpanjang umur, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh sahabat nabi Anas bin Malik :
قال رسول الله صلي الله عليه وسلم : من سره ان يبسط له في رزقه او ينسا له في اثره فليصل رحمه (بخاري مسلم)

‘ Rasulullah saw bersabda :
“Barang siapa yang merasa senang diluaskan rizkinya Olen Allah dan ditumbuhkan pengaruhnya maka hendaklah menyambung kekeluargaan.
” (HR Bukhari dan Muslim).

Itulah sejumlah hadits yang membahas tentang silaturahmi. Semoga menambah wawasan kita dalam memperdalam ajaran islam.
Barakallah…..