Mengejar Perkara Dunia Dalam Prespektif Ibnu Muqoffa’

Catatan Yahya Aziz, Usman Yudi, Saefullah Azhari : Dosen jurusan PIAUD, PBA, PMT, Fak. Tarbiyah & Keguruan UINSA.

Kasus anak perwira polisi menganiaya seorang mahasiswa yang viral di media sosial sungguh memprihatinkan. Belum lama ini juga anak direktur pajak juga menyiksa temannya sambil pamer harta kekayaan nya. Seorang jendral FS membunuh ajudannya Banyak pejabat juga senang pamer kekayaannya sehingga lupa bagaimana susahnya orang miskin yang sulit untuk mencari makan.

Menarik sekali tesis dari IBNU MUQOFFA’ tentang mengejar perkara dunia :

طالب الدنيا كشارب ماء البحر، كلما ازداد شربا ازداد عطشا.

“Orang-orang yang mengejar perkara dunia, ibarat orang yang meminum air laut, semakin banyak ia minum, malah semakin bertambah hausnya.
Menurut Ibnu Muqoffa manusia yang selalu mengejar perkara perkara dunia ibarat minum air laut semakin banyak ia minum semakin haus. Itulah orang rakus yang terpedaya oleh kenikmatan dunia lupa urusan akhirat.

Dan ini yang terjadi di akhir akhir masa kini. Uang negara bocor 350 triliun, pembunuhan terjadi dimana mana, perselingkuhan suami istri sudah menjadi menu berita setiap hari.
Itu semuanya disebutkan dalam Alquran surat Ali Imron 185 :
و ما الحياة الدنيا الا متاع الغرور
“Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya”
Di dalam surat alankabut 64 :
وما هذه الحياة الدنيا الا لهو ولعب
“Sesungguhnya Kehidupan dunia itu hanya senda gurau.
Menurut Imam Thobari dalam tafsir Atthobari ada pendapat Ibnu Abbas ketika menafsirkan alankabut 64 : orang2 musyrik mereka tahu bahwa kehidupan dunia itu LAHWUN WA LA’BUN tapi mereka mendustai ayat ayat Tuhan dengan membohongi Allah dan enggan beribadah kepada-Nya.

Sedangkan Imam Qurthubi dalam tafsir Alqurtubi ketika menafsirkan ayat LAHWUN WA LA’BUN bahwa Allah mengasih kekayaan kepada manusia kecuali hanya permainan dalam keadaan tidak stabil kadang senang kadangkala susah seperti permainanan SENDA GURAU yang tidak ada kepastian & tidak ada ketetapan.

Ada beberapa macam peringatan Alquran manusia terpedaya oleh kehidupan dunia dengan aneka ragam redaksi :
1. “Lahwun Wa La’bun” (لهوولعب) PERMAINAN SENDA GURAU QS. Alan’am 32
2. “Mata’u Dunya Qolil” ( متاع الدنيا قليل ) KESENANGAN YANG SEBENTAR, QS. Annisa 77
3. “Mata’u Ra’di”
( متاع الرعد ) KESENANGAN YANG
SEDIKIT QS. Arro’du 26
4. “Mata’ul Ghurur”
(متاع الغرور)
“Kenikmatan Yang Memperdayai” QS Ali Imron 185

Kehidupan dunia adalah permainan senda gurau, kesenangan yang sebentar, kesenangan yang sedikit & kenikmatan yang memperdayai, itulah TIPU DAYA IBLIS yang menjerumuskan manusia.

Tapi kebanyakan manusia memilih kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.
بل توثرون الحياة الدنيا والآخرة خير وابقي
“Mereka memilih kehidupan dunia, sedangkan kehidupan Akhirat lebih baik dan kekal abadi”. QS Al’ala 16-17.

Sebagian besar manusia merasa rugi kehilangan jabatan, kekayaan sehingga stres dan depresi. Tapi tidak merasa rugi dan menyesal ketika kehilangan waktu untuk jamaah subuh, tahajud, dzikir di kehinangan fajar sebelum subuh, padahal kehidupan akhirat lebih baik.

Anda pilih yang mana ? Hanya logika sehat hati nurani Andalah yang mampu menjawabnya….
Barakallah…Semoga bermanfaat…