Diskusi Kader Putri PMII Universitas Jember dan KOPRI PC PMII Jember: Mengupas Tuntas Peran Perempuan dalam Organisasi

 

Jember-menaramadinah com– Pada hari Jumat, 24 Maret 2023, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Jember bersama dengan kader putri Komisariat PMII Universitas Jember mengadakan diskusi yang membahas isu perempuan dan perbaikan sistem kaderisasi internal PMII, khususnya kader putri.

Diskusi yang dihadiri oleh sekitar 15 mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di Universitas Jember tersebut, berlangsung selama lebih dari satu jam di Sekretariat PK PMII UNEJ.

Dalam diskusi tersebut, para mahasiswa saling bertukar informasi dan pandangan tentang topik yang dibahas. Mereka mengemukakan berbagai ide dan pandangan mereka tentang peran perempuan dalam organisasi.

Salah satu mahasiswa yang hadir dalam diskusi, Isna, mengungkapkan pandangannya tentang peran perempuan dalam organisasi.

“Perempuan juga punya hak untuk setara dengan laki-laki, bukan bermaksud untuk lebih daripada laki-laki, namun perempuan juga punya hak menjadi pemimpin,” ungkap Isna.

Namun, tidak semua mahasiswa setuju dengan pandangan tersebut. Beberapa di antaranya mengkritik pandangan Isna, sementara yang lain menyetujui dan bahkan memberikan tambahan informasi yang lebih detail.

Dalam diskusi kali ini, terdapat juga beberapa pertanyaan yang dilontarkan forum untuk didiskusikan bersama.
Diskusi yang berlangsung selama lebih dari satu jam ini, disambut dengan semangat yang tinggi dari para mahasiswa yang hadir.

Kholisatul Hasanah, Ketua KOPRI PMII Jember yang turut hadir dalam diskusi ini, menyatakan bahwa topik yang dibahas sangat relevan dengan perkembangan zaman saat ini.

“Diskusi seperti ini sangat penting, karena memungkinkan kita untuk memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang berbagai topik yang berkaitan dengan kehidupan perempuan dalam organisasi,” ujar Lisa.

Diskusi ditutup dengan beberapa rekomendasi yang dihasilkan oleh para mahasiswa yang hadir, di antaranya meningkatkan eksistensi kelembagaan organisasi dengan menggandeng stakeholder terkait dan exposure sosial media.

Mereka berharap bahwa diskusi seperti ini dapat diadakan secara rutin, sehingga mereka dapat terus memperoleh informasi dan pemahaman yang lebih luas tentang berbagai topik khususnya pemberdayaan perempuan yang menjadi perhatian masyarakat saat ini.

Diskusi seperti ini memang sangat penting untuk dilakukan, terutama dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat.

Hal ini memungkinkan kita untuk terus memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang berbagai topik yang berkaitan dengan kehidupan perempuan dalam organisasi.

Sehingga dapat menghasilkan solusi yang lebih baik dan lebih efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dalam organisasi.***

Husnu Mufid