Geliat Ekonomi Ramadan 2023

Catatan Andy Priyono, SE. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Momen hari besar keagamaan selalu mendorong kenaikan permintaan dan uang beredar. Hal ini meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tempat-tempat belanja banyak didatangi warga yang berbelanja kebutuhan Ramadhan.
Momen bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini karena Ramadhan dan Idul Fitri akan meningkatkan permintaan serta gelontoran jumlah uang beredar yang bisa menjadi tambahan bahan bakar bagi pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, pandemi Covid-19 yang kian longgar juga bakal mendorong kenaikan angka pemudik ke daerah. Hal ini pun turut memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi karena akan ada perputaran uang dari para pemudik yang datang dari kota besar ke daerah.
memperkirakan perputaran uang di Indonesia akan bertambah sekitar Rp 243 triliun pada Lebaran 2023. Artinya, diperhitungkan terjadi peningkatan dibandingkan perputaran uang pada Lebaran tahun lalu yang tercatat sebanyak Rp 221 triliun.

Selain itu, juga diperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bisa mendekati 5%.

Momen hari besar keagamaan selalu mendorong kenaikan permintaan dan uang beredar. Hal ini meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Momen bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini karena Ramadhan dan Idul Fitri akan meningkatkan permintaan serta gelontoran jumlah uang beredar yang bisa menjadi tambahan bahan bakar bagi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pandemi Covid-19 yang kian longgar juga bakal mendorong kenaikan angka pemudik ke daerah. Hal ini pun turut memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi karena akan ada perputaran uang dari para pemudik yang datang dari kota besar ke daerah.

Diperkirakan perputaran uang di Indonesia akan bertambah sekitar Rp 243 triliun pada Lebaran 2023. Artinya, diperhitungkan terjadi peningkatan dibandingkan perputaran uang pada Lebaran tahun lalu yang tercatat sebanyak Rp 221 triliun.

Selain itu, juga diperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bisa mendekati 5%. Namun, harus waspada lantaran pada momen Ramadhan dan Lebaran terjadi kenaikan permintaan yang relatif tinggi, hal ini juga dapat mendorong inflasi lebih tinggi.

”Adanya lonjakan permintaan, pemerintah harus sudah bersiap diri dari jauh-jauh hari. Seperti harga beras yang meningkat. Kalau memang dibutuhkan, pemerintah dapat melakukan impor beras secara terukur. Namun, tidak mengesampingkan kebutuhan domestik. Kalau harga stabil, konsumsi masyarakat akan tumbuh optimal.

Walaupun pertumbuhan ekonomi global melambat, konsumsi rumah tangga relatif solid. Harapannya, momentum tersebut tetap bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi karena konsumsi masih berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia

Aktivitas ekonomi akan lebih bergairah dibandingkan dua tahun saat pandemi. Masyarakat juga mendapat tambahan daya beli selama Ramadhan dan Lebaran karena adanya tunjangan hari raya.

Peningkatan daya beli masyarakat juga didorong oleh sejumlah perusahaan yang mulai menyesuaikan pendapatan karyawannya pada Maret dan April. ”Jadi, momennya berbarengan semua dan mendorong meningkatnya daya beli masyarakat.
SEMOGA MASYARAKAT BENAR-BENAR MENDAPATKAN MOMEN PERBAIKAN EKONOMI SAAT RAMADHAN HINGGA LEBARAN TAHUN INI.

Andhy Priyono
25 Maret 2023