ROMADHANKU, ROMADHANMU, ROMADHAN KITA SEMUA

 

Oleh : @Musthofa Zuhri.

Hari ini, aku ada disebuah masjid pinggir kota sebelah barat. Hanya untuk mendengarkan khotbah ustadz gaul. Saya suka bahasanya, sederhana dan dapat kucerna dengan baik.

 

Topik yang ia bacakan pun tak bikin ngantuk. Seperti ia katakan sehabis menabur sholawat dan pesan ketaqwaan pada dirinya juga pada para peserta jum’ah yang berbahagia.

“Kerinduan pada bulan suci Ramadhan alhamdulillah dapat kita rasakan dan mampu mengobati rasa dahaga bathin kita. Sudah satu menjumput dua hari ini kita merasakan suasana bulan Ramadhan . Dan untuk itu Ampunilah segala dosa hamba dan semoga kami selalu berada dalam limpahan rahmat-Mu” ujar nya memulai.

Ramdhan adalah, bulan keramat. Bulan segala pintu maghfiroh dibuka. Pintu rahmat dikabulkan doa doa. Dan pintu neraka dikunci rapat” tandas sang ustad dengan suara agak menukik.

” Sebelas bulan berlalu dan kini aku, anda dan kita kembali berjumpa dengan ranmadhan Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan. Saatnya menyucikan hati dan membersihkan diri. Semoga kita termasuk orang-orang yang berhasil di bulan puasa ini dan mendapat ridho-Nya” tandasnya.

Saudara, ketahuilah…lanjut sang da’i ini, sepuluh hari pertama bulan Ramadhan adalah fase pelimpahan rahmat bagi semua orang, lalu disusul dengan 10 hari kedua merupakan fase pengampunan dari Allah, dan yang terahir 10 hari ketiga adalah fase terbebas dari api neraka”

Ini harus kita tanamkan dalam hati kita, dan ketahuilah, jangan biarkan hal yang penting ini berahir dengan sia – sia.

Trawaih, tadarus, shodaqah jangan hanya bergema dihari pertama saja, namun mari kita gerakkan hati kita untuk dengan gembira melakukan hal terbaik selama sebulan penuh.

Semoga kami bisa menjalani ibadah puasa ini sampai akhir nanti secara sempurna” tandasnya sedikit berapi api.

Jujur saja, para suami harus memahami, jika dibulan ini, akan mengalami proses penambahan setamina, energi dan gizi , maka suami harus memahami situasi dapur ibu – ibu. Ingat, disaat harga kebutuhan pokok semakin melambung, posisi inilah harus saling sabar, saling tau, saling menyadari betapa keluarga diuji mentalitasnya. Dan hanya orang – orag sabar yang bisa Tetap berbahagia” ujarnya dengan suara yang agak parau.

Dan satu hal lagi saudara ” Ramadhan adalah fase perenungan, kontemplasi dan sudah tentu, pensublimasian nilai – nilai pskhis kita dalam menggembleng fisik agar menyadari, alam Materi ini bersifat sementara, yang abadi hanya alam hakiki” ucapnya agak kalem.

Dan oleh karena itu, kesombongan yang sebelas bulan kita pertontonkan harus dihancur leburkan di satu bulan ini yakni di bulan ramadhan” pungkasnya.

Semoga kita termasuk umat yang paham dan memahami dengan sebenarnya tabir dibalik hikmah ramadhan. Karena sejatinya ramdhan tahun ini adalah ramdhanku, radhanmu dan ramadhan kita semua.

Mari kita sambut ia dengan ceria, dengan suka cita……!!”pungkasnya

Saudara, itulah yang disampaikan .Dan demikianlah kira kira….

@Kamad MTsN 8 Jember