Devina ‘Si Anak PKH’ Calon Sarjana, dari Lereng Gunung Kelud

Kediri-Menaramadinah.com Devina Elyya Nurhidayah, seorang gadis yang manis, dengan tanda tahi lalat di atas bibir kirinya, membuat senyum nya menjadi khas ‘manis’. Dia gadis yang sopan, tenang dan simpatik, serta patuh, berbakti pada orang tua.
Lahir di Kediri, 17 Maret 2000, buah hati dari pasangan Anjarwati dengan Jukaeri. Mereka adalah pasangan suami-istri yang kesehariannya sebagai buruh tani.
Tempat tinggal di sebuah dusun di tengah hutan dan di desa terakhir Gunung Kelud, atau Gunung Kampud, yang legendaris.
Tepatnya Dsn. Sidodadi, Ds. Besowo, Kec. Kepung, Kab. Kediri.

Devi, panggilan akrap nya, menceritakan kesehariannya dan hobby yang menonjol sebagai berikut: “Keseharian saya sehari-hari yaitu membantu kedua orantua di ladang karena saya sendiri adalah anak dari seorang buruh tani” ungkap Devi, mengawali ceritanya.
Hobby dia yang paling menonjol yang pernah ditekuni yaitu menggambar.

Ketika penulis menanyakan, sejak kapan bercita-cita atau ingin berkuliah, dia menjelaskan bahwa pada awalnya dia tidak pernah berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perkuliahan, dan keinginan tersebut baru muncul ketika masih duduk di bangku kelas XII di MAN Kandangan karena banyak informasi dan dorongan dari para guru mengenai beasiswa yang bisa membantu meringankan biaya kuliah tersebut.
Dari banyaknya informasi dan dorongan para guru nya itu Devi bersemangat untuk berkuliah.

Setelah berhasil lolos menjadi mahasiswa di IAIN Kediri Devi mencari informasi mengenai beasiswa, demi bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan sampai selesai sekaligus meringankan beban orangtua dalam membiayai kuliah nya. Setelah mendapat informasi dari beberapa beasiswa yang bisa didapatkan dia memilih untuk mendaftar beasiswa bidikmisi karena beasiswa ini selain diperuntukkan untuk anak berprestasi juga bisa membantu anak yang kurang mampu. Setelah semua persyaratan di kumpulkan, selanjutnya persyaratan tersebut dikumpulkan ke akademik kampus IAIN Kediri. Kemudian menunggu pengumuman hasil seleksi penerima beasiswa tersebut selama beberapa minggu. Namun, ada salah satu syarat bagi peserta yang berhasil mendapatkan beasiswa bidikmisi, mereka berkewajiban untuk tinggal di pondok selama 2 tahun atau selama 4 semester dan sebelum itu Devi sudah menetap di pondok yaitu di Ma’had milik kampus IAIN Kediri. Dan Alhamdulillah Devi yang Anak PKH ini berhasil lolos menjadi salah satu penerima beasiswa bidikmisi dan beasiswa tersebut bisa digunakan mulai semester 1 pertengahan, selain itu selama belajar di bangku perkuliahan mahasiswa penerima bidikmisi harus bisa menstabilkan nilai mereka karena jika tidak memenuhi rata-rata akan dikenai panggilan atau evaluasi bahkan bisa kehilangan beasiswa tersebut. Alhamdulillah dia bisa menjalankan amanah sebagai penerima beasiswa bidikmisi hingga saat ini sudah masuk ke semester 8, di fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan prodi Perbankan Syariah di IAIN Kediri dan sekarang sudah menginjak semester 8.
Devi, mengakui dan menyadari bahwa, sebagai salah satu anak PKH, sangat bangga karena dengan adanya program tersebut selain bisa membantu keluarga yang kurang mampu juga bisa perkuliahan.

Semangat, kesungguhan dan ketekunan Devina Elyya Nurhidayah, belajar sampai di Perguruan tinggi ini patut mendapatkan perhatian, dukungan dari kita semua, sebagai orang tua, keluarga, masyarakat, lingkungan agar Devi yang mendapatkan beasiswa dari Pemerintah dengan penuh perjuangan itu bisa menyelesaikan tugas belajarnya hingga di wisuda sebagai seorang sarjana. Bagaimanapun Devi bisa menjadi ‘Kebanggaan’ kita semua khususnya Keluarga Besar KPM PKH, oleh karena dia adalah anak PKH di Dsn. Sidodadi yang bersemangat berkuliah! Ibu-Bapak nya juga luar biasa bisa membantu anak nya sampai perguruan tinggi, hal ini patut kita berikan apresiasi, dan bisa menjadi inspirasi serta motifasi bagi ibu-ibu yang lain.

Devi, semoga selalu bersyukur diasuh dan di didik oleh orang tua yang penuh kasih sayang, dan pendukung penuh belajarnya.
Oleh sebab ibu nya berpesan pesan yang agar ‘anaknya’ tetap semangat dan fokus belajar sampai selesai, jangan sampai terpengaruh oleh kata-kata orang lain yang bisa mengurangi semangat dalam belajar.

Anjarwati, sebagai Ketua Kelompok PKH, juga tidak lupa berpesan kepada ibu-ibu KPM PKH, agar selalu menyemangati sekolah kepada anak-anak nya minimal sampai tingkat SMA/SMK kalau bisa sampai jenjang perguruan tinggi karena banyak beasiswa yang bisa diperoleh dan bisa membantu meringankan biaya saat belajar di perkuliahan.

Pendidikan adalah hal yang sangat penting, ‘investasi masa depan’, Pemerintah dengan Program KIP-Kuliah, agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, oleh masyarakat luas, sehingga ke depan, akan lahir jutaan sarjana, dan KPM PKH, mempunyai peluang itu cukup besar.
Semoga dari Dsn. Sidodani ini, akan muncul sarjana-sarjana, setidaknya sebentar lagi Devi, akan di wisuda sebagai anak PKH, yang pertama menjadi sarjana di dusun nya. Terus semangat, pantang ‘TIDAK’ di wisuda. Doa kita semua untuk Devi, Si Anak PKH.

Nur Habib, mengabarkan