Peringati Isra’ Mi’raj 1444H SMANKAR Lamongan, Momen Tegakkan Salat Raih Kualitas Iman dan Taqwa

Lamongan, Menaramadinah.com.- Peringatan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah untuk memperingati peristiwa diturunkannya perintah menjalankan salat lima waktu kepada Rasulullah Muhammad SAW sekalian umatnya. Hakekatnya peringatan ini adalah sebagai muhasabah atau introspeksi umat Islam atas kualitasnya menjalankan kewajiban ibadah salatnya.

Hal ini disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 1 Karangbinangun, Kab. Lamongan, Drs.H. Ali Nurdin, M.Pd dalam sekapur sirih dan tausiahnya saat memberi sambutan kegiatan pengajian dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444H di lembaganya.

Sebagai salah satu kegiatan rutin PHBI di Smankar ini digelar di Masjid Babussalam, Rabu (01/03/2023). Dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan penampilan Grub Al Banjari “Shoutul Muhibbin” Smankar. Acara dihadiri seluruh siswa, guru, dan staff dengan acara inti berupa Pengajian Agama oleh KH. Abdul Ghoni, S.Pd dari Paciran.

H. Ali Nurdin menguraikan bahwa peringatan Isra Mi’raj Nabi SAW ini sebagai moment perbaikan dan nilai tambah siswa, berupa pembersihan batin, rohani.

Juga dengan perilaku seperti keteladanan Rasulullah SAW, menjadikan perilaku yang lebih baik dengan menjalankan ibadah Salat 5 waktu.

” Peristiwa bersejarah yang luar biasa, sebuah mukjizat bahwa Rasulullah SAW di suatu malam telah menjemput salat, ke luar angkasa.
Maknanya kita sebagai umat Islam dan mukmin harus menjalankan perintah salat itu. Karena salat bukan saja bisa mencegah hal yang negatif. Namun Allah sudah berjanji, barangsiapa yang gentur menjalankan salat 5 waktu maka Allah akan memberinya rejeki dan berkah dari bumi. Insya Allah kehidupannya akan dinaungi kesejahteraan dan keselamatan dunia akhirat,” jelasnya.

Lebih lanjut H. Ali Nurdin mengingatkan jamaah, bahwa perintah salat dari Allah itu sebagai hal wajib. Bahwa salat itu bagi mukmin, sudah ditentukan. menjalankan syariat dengan baik dan benar.

“Maka pesan saya pada anak-anakku, Jadikan Salat itu sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat,” tegasnya.

Adapun Ketua Pelaksana PHBI Smankar dan Isra Mi’raj 1444H, Drs. H. Akhirat, M.Pd mengatakan pada media ini pentingnya menguatkan jiwa Islami yang tercermin dari ketaatan siswa dalam menjalankan salat 5 waktu.

“Marilah kita jadikan momentum peringatan Isra’ Mi’raj ini untuk mengingatkan kepada kita semua, apakah dalam satu tahun ini salat lima waktu kita sudah beres dan tepat waktu,” katanya.

H. Akhiat menyebutkan dengan memperbaiki amalan salat 5 waktu, tepat waktu maka segala urusan dan permasalahan hidup di dunia akan senantiasa mudah dan lancar. Jadi jika ingin bahagia lahir batin dan lancar semua urusan, maka salat lima waktu dan tepat waktu adalah jawabannya.

Sedangkan di acara utama berupa pengajian agama sebagai acara inti Siraman Religi diisi oleh KH. Abdul Ghoni, S.Pd dari Paciran menjelaskan bagaimana hikmah perjalanan Rasulullah memperoleh perintah langsung dari Allah, untuk umatnya garis menjalani ibadah salat 50 waktu.

Nabi SAW yang mematuhi Maqom Penghambahan (pengabdian), itu menerima namun beliau harus berjuang, dan akhirnya Allah memberi keringanan hingga akhirnya kewajiban itu menjadi salat 5 waktu.

Karena itulah, Kiai yang sempat nyantri di Pondok Pesantren KH Maimun Zuber (Mbah Moen) di Sarang, Rembang, Jateng ini memberi penjelasan syafaat, orang-orang yang bisa memelihara salat 5 waktu.

Diterangkannya, dalam sebuah hadis, barang siapa yang ” bisa ngopeni” (bisa menjalankan) dengan baik dan benar yang dimaknakan Menegakkan salat. Mengerti, memahami dan melaksanakan ilmunya salat, seperti syarat sah, rukun, batal, dll itu akan mendapat karunia yang besar dari Allah SWT.

” Mereka kan mendapatkan kemuliaan berupa
5 perkara. Yakni tidak akan mengalami kesulitan ekonomi (selalu diluaskan rezekinya). Dijauhkan dari siksa kubur. Bisa menerima catatan amal yang baik (golongan ashabul Yamin). Diperlihatkan Indahnya surga, dan Jaminan masuk surga,” jelasnya.

Namun KH.Abdul Ghoni memberi warning dan mengingatkan, khususnya pada siswa yang termasuk geberasi muda jangan lalai menjalankan salat.

Kiai Goni, menceritakan syahdan Malaikat Jibril menemui Rasulullah. Dan berkata “Iqro Ya Muhammad?

Hal yang berkait, bahwa Nabi diingatkan, bahwa nanti, pada akhirnya (akhir zaman), akan datang generasi-generasiyang tidak menjalankan salat/ meninggalkan salat, dan hanya mementingkan hawa nafsu keduniawian. Maka, terhadap generasi ini akan diazab kesialan dan kemusnaan, serta neraka jahanam.

“Semoga anak-anakku, siswa-siswi Smankar bisa bercermin pada hal tersebut. Semoga kalian menjadi generasi yang beriman, bertaqwa, Akhlaqul Karimah dan selalu menjalankan ibadah salat dengan baik dan benar,” pungkasnya.
*DANAR SP*