PUPUK BERSUBSIDI MENGHILANG. PETANI CABAI SINGOJURUH MERADANG

Banyuwangi-menaramadinah.com-Sudah sekitar enam bulan, pupuk bersubsidi menghilang. Pupuk andalan petani ini lenyap begitu saja.

Menghilangnya pupuk bersubsidi dari peredaran, membuat para petani, terutama petani cabai kelimpungan.

Harga pupuk non subsidi yang terpaut sangat jauh dibanding pupuk bersubsidi ini mengakibatkan para petani cabai harus merogoh dompet dalam-dalam. Modal bertanam yang harus dikeluarkan para petani jadi berlipat tiga kali.

Edi dan para petani cabai yang saat ini menanam cabai besar, merasakan betul dampak dari lenyapnya pupuk bersubsidi ini.

Selain modal besar yang harus dikeluarkan untuk membeli pupuk non subsidi, sebenarnya para petani harus menghadapi berbagai masalah dilapangan.

Berbagai penyakit dan hama adalah makanan sehari-hari bagi mereka. Belum lagi cuaca yang cepat berubah tak menentu, sampai pada harga cabai yang fluktuatif di tingkat petani adalah tantangan tersendiri.

Menurut petani dari kecamatan Singojuruh – Banyuwangi ini, pupuk bersubsidi ini menghilang tidak hanya di kabupaten Banyuwangi saja, bahkan kabupaten Jember pun mengalami hal yang sama.

Bapak dua putri ini pasrah saja dengan keadaan ini, seraya berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi ini.

“Kami terpaksa menggunakan pupuk non subsidi, meskipun biaya tanam membengkak. Karena inilah pekerjaan satu-satunya. ” Katanya saat ditemui (17/2/23) di tempat kerjanya .

Agus Salim.