Urgensi LDKS dalam Peningkatan Kualitas dan Kinerja Manajemen OSlS

 

Oleh : H. Sujaya, S.Pd. Guru SMPN 3 Sindang lndramayu

1. Apa itu LDKS?
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa atau LDKS adalah salah satu pelatihan program kesiswaan. Program ini biasanya dilakukan setelah reorganisasi pengurus OSIS yang dipilih dan anggota ekstrakurikuler yang telah dinyatakan diterima dan dilantik menjadi bagian organisasi secara penuh.

LDKS merupakan pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya dilakukan oleh pengurus OSIS lama kepada pengurus OSIS yang baru, baik untuk pengurus OSIS Tingkat SMP/MTs maupun SMA/SMK .

Materi LDKS meliputi manajemen keorganisasian, organisasi dan tata tertib sekolah, penyusunan program kerja, administrasi keorganisasian, cara penyusunan proposal, dan pembinaan mental spiritual. LDKS ini juga bisa dilaksanakan dalam suatu sesi baik indoor maupun outdoor.

LDKS ini menjadi syarat wajib bagi pengurus OSIS di suatu sekolah. LDKS dapat dilaksanakan minimal satu kali sebelum pengurus melaksanakan masa baktinya .

Sebenarnya LDKS bukan hanya bisa dilakukan untuk pengurus OSIS tetapi pelaksanaannya bisa dilakukan lebih dari itu karena pentingnya aspek kepemimpinan yang diperlukan dalam pembentukan karakter siswa.

Kegiatan LDKS biasanya akan dilaksanakan minimal selama 2 hari atau lebih dan dilaksanakan dengan bimbingan pengurus OSIS lama, pembina dan instruktur ahli dari guru yang berpengalaman.

Materi-materi yang disampaikan pada LDKS ini juga berkaitan dan materi tentang kepemimpinan, kedisiplinan hingga tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seluruh pengurus OSIS.

Tidak hanya materi tentang kepemimpinan, namun dalam kegiatan ini juga calon pengurus OSIS akan dibekali dengan materi LDK yang berkaitan dengan fisik dan mental yang sesuai program kerja OSIS yang menarik, kekinian, Inovatif.
Sehingga bekal kepemimpinan ini akan menjadi satu landasan bagi pengurus OSIS yang akan menjalankan tugas dalam masa periode kepengurusannya.

Selain itu, pada LDKS OSIS juga akan disampaikan tentang tugas-tugas dari pengurus OSIS mulai dari ketua, wakil, sekretaris, bendahara hingga bidang-bidangnya.

Tujuan Kegiatan LDKS OSIS. Tujuan utama dari kegiatan LDKS OSIS ini adalah untuk memberikan bekal dan membentuk jiwa kepemimpinan sekaligus meningkatkan kualitas SDM bagi siswa yang terpilih untuk menjadi calon pengurus OSIS.

Sehingga pengurus OSIS yang telah mengikuti LDKS ini mampu diandalkan untuk menjalankan program kerja OSIS dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan visi dan misi pengurus OSIS di sekolahnya.

Manfaat LDKS OSIS
Dari sisi manfaat, tentunya siswa yang mengikuti LDKS OSIS ini akan memiliki pengalaman dan nilai lebih.

2. Urgensi Tujuan dan Esensi Manfaat LDKS bagi Siswa

Urgensi Tujuan Kegiatan LDKS OSIS.
Tujuan utama dari kegiatan LDKS OSIS ini adalah untuk memberikan bekal dan membentuk jiwa kepemimpinan sekaligus meningkatkan kualitas SDM bagi siswa pengurus OSIS yang telah siap menjadi pengurus dan dipilih secara demokratis

Esensi Manfaat LDKS OSIS
Dari sisi manfaat, tentunya siswa yang mengikuti LDKS OSIS ini akan memiliki pengalaman dan nilai lebih.

Berikut adalah beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh siswa yang mengikuti LDKS OSIS:
1. Memiliki jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab atas amanah yang diembannya
2. Memahami alur kerja OSIS di sekolah
3. Meningkatkan Kinerja Manajemen OSIS
4. Membentuk karakter siswa yang mandiri dan memiliki mental yang kuat

5. Melatih jiwa kebersamaan dan meningkatkan kemampuan berorganisasi bagi siswa di sekolah
6. Melatih kedisiplinan calon pengurus OSIS

3. Meningkatkan dan Menguatkan Kinerja Manajemen OSIS

Menurut Peraturan Menteri Menteri Pendidikan No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. OSIS ( Organisasi Siswa lntra Sekolah) merupakan satu-satunya organisasi resmi bagi peserta didik di sekolah . Sehingga di setiap satuan pendidikan atau sekolah wajib ada organisasi OSIS. Namun OSIS di suatu sekolah tidak ada kaitannya dengan OSIS di sekolah lainnya atau organisasi di luar sekolah.

OSlS sebagai organisasi tertinggi di sekolah dan juga sebagai satu-satunya induk organisasi di sekolah, maka OSIS dapat dijadikan sebagai satu-satunya wadah organisasi untuk bertukar ilmu, bertukar pikiran dan mengeluarkan pendapat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Demikian pula dalam program sekolah penggerak di kurikulum merdeka, OSIS dapat berperan sebagai organisasi penggerak bagi peserta didik di sekolah dalam peran sertanya mensukseskan implementasi kurikulum merdeka.

Tentu saja tidak mudah untuk bisa menjadi siswa penggerak dalam menggerakkan peserta didik menjadi siswa penggerak.

Oleh karena itu menurut penulis, dimana pernah menjadi pembimbing Ketua OSIS Berprestasi tingkat nasional. Maka menurut saya, OSIS selaku organisasi yang mewadahi peserta didik di sekolah dianggap perlu meningkatkan kinerjanya dengan cara mendapatkan penguatan dari berbagai aspek. Beberapa aspek yang dianggap urgen dan relevan adalah berupa penguatan gagasan, penguatan manajemen, penguatan kemitraan dan penguatan kompetensi personal .

1. Penguatan gagasan
Peserta didik pengurus OSIS idealnya perlu memiliki ide-ide dan juga gagasan yang cemerlang. Gagasan yang kuat akan melahirkan ide-ide yang positif, kreatif, inovatif dan aplikatif. Juga bisa melahirkan pembaruan yang akan membawa dampak positif bagi lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu gagasan harus diperkuat.

Berbagai gagasan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya giat dalam melakukan observasi, gemar dalam aktivitas literasi, komunikasi antar personal dalam bergaul serta selalu mengikuti dinamika perkembangan tren dan zaman. Kegiatan- kegiatan tersebut harus sering dibiasakan oleh para pengurus OSIS agar memiliki wawasan yang luas guna memperkuat gagasan.

2. Penguatan Manajemen
Untuk membuat dan memperkuat kepengurusan yang solid dibutuhkan organisasi yang mumpuni.Tentu saja bila terbentuk manajemen yang baik. Hal ini dapat ditularkan ke organisasi kesiswaan lain dalam lingkungannya seperti organisasi ekstrakurikuler (PRAMUKA, PMR, KIR dll.) dengan cara mendorong dan memfasilitasi organisasi kesiswaan untuk meningkatkan kualitas organisasi.

Guna memperkuat pengelolaan manajemen di dalam lingkup organisasi, perlu beberapa hal yang dilakukan oleh para pengurus OSIS. Sebagai contoh pelaksanaan program Berbasis (Berbagi Bahagia Bersama Siswa) sebagai bentuk apresiasi dan reward bagi yang apresiasi yang positif dan memberi penegakan disiplin berupa punishment yang akan memotivasi pengurus OSIS untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

3 . Penguatan Kemitraan
Sebuah organisasi tentunya perlu menjamin kerjasama dan juga kemitraan dengan organisasi lainnya. Oleh karena itu, penguatan kemitraan akan memperluas jaringan yang dapat menjadi modal dalam mendukung tercapainya tujuan dari organisasi. Kemitraan bisa dilakukan dengan sesama organisasi kesiswaan, dalam lingkup di satuan pendidikannya, organisasi penggerak, pemerintah daerah, atau komunitas lain yang mempunyai tujuan yang sama dan mendukung serta menunjang.

Dalam penguatan kemitraan yang yang menjadi kunci adalah keahlian dalam berkomunikasi dan bernegosiasi. Berawal dari komunikasi yang baik, akan muncul kesepahaman antara organisasi dengan mitra . Oleh karena itu kemampuan berkomunikasi perlu dikuasai oleh seluruh pengurus OSIS.

4. Penguatan Kompetensi Personal.
Penguatan kompetensi personal perlu dimiliki oleh setiap pengurus OSIS. Oleh karena itu perlu diberikan pelatihan kompetensi untuk seluruh pengurus OSIS yang dapat diberikan setelah pengurus OSIS terpilih . Seperti Pelatihan Dasar Manajemen OSIS. Kemudian ditingkatkan dalam program pelatihan khusus hingga tingkat lanjut. Sehingga siswa semakin paham akan tugas dan kewajibannya sebagai pengurus OSIS.

Itulah beberapa cara untuk meningkatkan kinerja OSIS. Cara-cara tersebut bisa mulai diterapkan dalam OSIS sehingga kinerjanya meningkat.
(jaya)