Banyuwangi-menaramadinah.com, Mengawali Kalender Banyuwangi Festival 2023.
Doa bersama para Pemuka agama Islam, Hindu, Budha, Kong Huchu, Kristen , Katolik mengawali puncak Festival Imlek Sabtu malam minggu 4 /2/2023 , para pengunjung tampak memadati areal Kelenteng Hoo Tong Bio demi menyaksikan atraksi yang ditampilkan dari berbagai seni budaya yang ada di Banyuwangi. Ribuan warga mengunjungi festival yang digelar di Tri Dharma Hoo Tong Bio. Mereka bisa menikmati kuliner khas Tionghoa dan kesenian asli Tionghoa.
Selain itu, tak jarang pula warga hadir di festival hanya sekadar menikmati suasana. Ada juga yang antusias mencicipi aneka kuliner khas Tionghoa.
Aneka jajanan seperti bakpao, kue keranjang, bakcang, burger Shanghai, dan jajanan lainnya juga tersaji di sini. Terpenting, semua makanan itu disajikan halal agar semua warga yang hadir bisa menikmatinya.
Pemerintah daerah memberikan ruang etnis Tionghoa untuk mengembangkan budayanya seperti kegiatan Festival Imlek 2023 dimana, beragam seni budaya dari etnis Tionghoa ditampilkan.
“Untuk menarik simpati kunjungan wisatawan, sektor pariwisata tidak dapat dipisahkan dengan budaya masyarakat di tempat itu, kedua sektor saling mendukung,” kata Bupati Ipuk mengawali sambutannya.
Ipuk optimis sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi mampu bangkit kembali seperti sebelum pandemi COVID-19, hal itu nampak dari kesiapan pelaku pariwisata yang sudah berbenah.
“Sektor pariwisata memiliki korelasi erat dengan sektor UMKM yang dikembangkan masyarakat sehingga secara bersamaan kedua sektor ini mampu memberikan kontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, swasta dan pihak terkait lain bersama-sama mendukung bangkitnya pariwisata guna kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Ipuk
Dalam festival Imlek itu tampak hadir Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, jajaran forum komunikasi pimpinan daerah seperti Dandim 0825/Banyuwangi Letkol kav Eko Julianto Ramadhan, Danlanal Banyuwangi Letkol (P) Ansori, dan Kapolresta Banyuwangi yang diwakili oleh Kapolsek kota AKP Kusmin, Hasan Basri Ketua Dewan Kesenian Blambangan dan ratusan tamu undangan lainnya
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi, M Lutfi selaku pelaksana menjelaskan, Festival Imlek 2023 digelar tiga hari.
“Mulai Kamis. Puncak acara akan digelar malam ini, Sabtu (4/2/2023)
Selama dua hari pertama, kata dia, festival dimeriahkan aneka hiburan dan pesta kuliner Pecinan Street Food pada pukul 16.00-21.00 WIB.
Pada puncak acara malam ini, dimeriahkan beragam atraksi menarik, perpaduan budaya Tionghoa dengan kesenian nusantara, termasuk kesenian lokal Banyuwangi. Di antaranya, kreasi barongsai dan leang leong dengan tari Gandrung Banyuwangi dan beberapa kesenian daerah lainnya. Seperti Papua, Jawa, Bali, dan masih banyak lainnya.
“Tarian kreasi ini akan dibawakan 80 pemuda perwakilan lintas agama se-Banyuwangi. Ini bukti bahwa Banyuwangi yang dihuni banyak agama, etnis, dan budaya tetap bisa hidup rukun, damai, dan saling mendukung,” kata Lutfi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, launching Kampung Moderasi Beragama Kelurahan Karangrejo oleh Bupati Banyuwangi.
Program Kampung Moderasi ini menyatukan berbagai perbedaan, terutama dalam hal agama atau kepercayaan untuk saling menghargai dan menjunjung toleransi. Ini merupakan sinergi Pemkab Banyuwangi dengan Kantor Urusan Agama (KUA). Dipilih Karangrejo karena agama di sini lengkap, mulai Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, hingga Konghucu. Dan mereka selama ini bisa hidup rukun dan damai.
“Selain itu, Kelurahan Karangrejo juga merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang mendapatkan nominasi Kampung Sadar Kerukunan. Harapannya, spirit moderasi beragama di wilayah ini bisa dicontoh desa/kelurahan lain di Banyuwangi,” tambah Lutfi. (Rishje***)