Moderasi Beragama dan Demokrasi

Catatan Dr. Taufik Al Amin Dosen IAIN Kediri.

Narasi kebohongan, provokasi, dan ujaran kebencian yang disuarakan secara berulang-ulang – dianggap oleh publik – sebagai “kebenaran”.
Ironinya, klaim atas kebenaran tersebut sering kali mengandung watak intoleran dan dehuman. Sehingga wajah jagat virtual cenderung tidak lagi sebagai panggung literasi yang mencerdaskan dan memberikan ruang bagi “suara lain” yang bisa jadi lebih mencerminkan realitas yang sesungguhnya.
Sementara itu, demokrasi hanya dimaknai sebagai perayaan kebebasan tanpa tanggung jawab. Jadilah sebuah anarki kebebasan yang memangkas hak dan martabat kemanusiaan.

Sebuah inisiasi dan ikhtiar untuk membangun informasi dan gagasan dalam kehidupan beragama yang moderat dan toleran sedang dirumuskan di Jakarta. Tepatnya tanggal 30 Januari – 1 Pebruari 2023 para Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Ketua Rumah Moderasi Beragama (RMB) PTKIN se-Indonesia berkumpul dan berdiskusi yang dipimpin langsung oleh Dirjend Pendidikan Islam Prof Dr. Ali Ramdani dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Prof.Dr. Ahmad Inung. Agendanya adalah menyusun blue print Sindikasi Media PTKI se Indonesia. Tujuannya adalah merawat ruang publik media yang ramah, demokratis dan toleran, serta menjaga kebhinnekaan dan keutuhan dalam berbangsa dan bernegara.

Jakarta, 31 Januari 2023

#RumahModerasiBeragama #RMBPTKIN #ModerasiBeragama #BhinnekaTunggalIka #LPPMIAINKediri #RMBIAINKediri #toleransi #SindikasiMedia #IslamNusantara #IslamBerkemajuan #Islamramah