M. Sukirno Brawijaya Seti Aji di Padepokan Trisula Aji lndramayu Ramai Dibanjri Masyarakat yang Meminta Pengobatan dan Ketenangan Batin

Indramayu. 04/01/2023.
Madinah.com M. Sukirno begitulah nama beliau terlahir dari orangtuanya. Namun dalam perjalanan spiritualnya di umur 30 tahun, beliau mendapat wangsit dari leluhurnya untuk membawa nama Brawijaya Seti Aji dan mendapat amanah untuk mendirikan Yayasan Padepokan Trisula Aji (Yastra Aji) di wilayah Indramayu bagian Timur agar membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

 

Padepokan yang telah dirintis dan didirikan dengan alamat di Desa Kaplongan Kidul Blok Karang Anyar RT 01/RW 01 Kec. Kedokan Bunder lndramayu ini sudah berdiri hampir sepuluh tahun terakhir tesebut, kini semakin banyak mendapatkan apresiasi dan dukungan dari masyarakat baik di sekitar wilayah lndramayu dan daerah luar lndramayu.

Majelisnya pun kini tidak pernah sepi, dari klien dan murid-muridnya yang semakin tersebar se-antero Nusantara, bahkan kliennya semakin membludak. Sehingga kini beliau semakin sulit untuk mengatur waktu untuk kunjungan antar pulau yang selama ini juga beliau lakukan demi membantu problematika kliennya yang membutuhkan bantuan dan solusinya, baik tentang masalah pengobatan penyakit medis dan medis ataupun segala macam problem kehidupan.
Demikian disampaikan beliau saat diwawancarai awak media kami.

” Alhamdulilah atas kuasa Alloh SWT. Jamaah majelis dan murid terus selalu bertambah setiap bulannya. Kami membina umat mulai dari klien/ orang yang terpuruk di mata masyarakat secara sosial maupun ekonomi serta terpinggirkan. Alhamdulillah, sekarang klienku semuanya banyak yg disegani masyarakat dan rumahnya pun selalu didatangan pasien. Makanya para tetangganya pada bingung kalau kamu bisa kapan belajar ilmu pengobatanya” demikian katanya

Lebih lanjut beliau mengatakan, ” Atas kuasa Tuhanlah yang mengherankan sangguh hanya lewat doa dan ilmu lslam yang suci Ini jamaah setiap malam setiap tgl 1 setiap malam, tgl 9 setiap malam, tgl 19 jadi setiap bulan. Jadi 3x jamaah untuk pembinaan mental dan sepiritual di YASTRA AJI lndramayu ini.
Jamaah majelis dilaksanakan mulai jam 19.00 sore sampai jam 07.00 pagi, semalaman suntuk untuk menggembleng batin, karena yang kami latih adalah mata batin dan ketenangan diri untuk meningkatkan spiritual kepada Allah SWT.”

Salah seorang kliennya bernama Bapak Saeful Amiin dari Cantigi lndramayu. Beliau datang ke Padepokan Trisula Aji dan memberikan kesaksiannya dan mengatakan bahwa dulu saya selalu kebingungan dan selalu gelisah hidupnya. Alhamdulilah semenjak masuk di padepokan TRISULA AJI sekarang hidupnya makin lebih tenang dan lebih percaya diri. Alhamdulilah sekarang saya sedang menggeluti ilmu terapi dan sekarang pun terapinya sudah mulai diterima dan dikenal masyarakat di Desa Pranggong Cantigi. Propesi sehari-hari saya utamanya mengajar sebagai operator di sekolah gajinya tak seberapa. Alhamdulilah ada tambahan rejeki lewat ilmu terapi yang saya pelajari dari Yastra Aji. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak M.Sukirno dan Padepokan Yastra Aji Indramayu.

M. Sukirno memberi pesan kepada para klien dan murid-muridnya dengan mengatakan bahwa padepokannya
siap membina umat dari berbagai penjuru mana saja dan di padepokanpun mengadakan pengobatan medis non medis mulai dari penyakit biasa, kronis yang belum mendapat kesembuhan. Adapun
di padepokan intinya mempelajari jiwa-jiwa yang tenang. Apabila jiwa kita sudah tenang maka sama saja kita telah mengenali diri kita sendiri dan mengenali Sang pemilik hidup Alloh SWT dan kehidupan yang terikat dengan keyakinan penuh kepada Alloh SWT dan ikhtiar yang benar itulah inti misi dan visi Padepokan Trisula Aji.

” Kebiasaan saya dari muda sangat senang sowan, bersilaturahmi, berguru dan meminta ijazah ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sehingga saya telah bersilaturahmi ke beberapa Guru Spiritual dan Terapi seperti kepada Abah H. Sujaya Suwirya di Padepokan NADlMAS lndramayu, Master Ki Arya Lodra pemangku Padepokan Spiritual Singa Lodra lndramayu, Padepokan Spiritual dan Terapi Prabu Yasu NADlMAS di Indramayu dan para Kiyai Sepuh beberapa Pondok Pesantren di Nusantara.” Demikian kata beliau menutup wawancara.
(jaya)